Lahan hadiah rumah untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, ternyata bukan hanya milik satu orang saja. Masih ada satu patok di lahan tersebut yang belum diketahui pemiliknya.
"Yang 3 patok luasnya kurang lebih 9.000 meter, pemiliknya 1 orang atas nama Pak Suroso. Tapi masih ada 1 patok lagi yang rencananya sekalian mau dipakai, hanya pemiliknya belum diketahui," kata Lurah Desa Blulukan, Slamet Wiyono ditemui di kantornya, Kamis (29/12/2022).
Slamet mengatakan 1 patok lahan yang belum diketahui pemiliknya itu berada di sebelah barat atau di samping rumah makan Taman Sari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, kepemilikan 1 patok lahan itu masih simpang siur. Sebab pemiliknya tidak pernah pro aktif mengambil Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dari tahun ke tahun.
"Sebelah barat itu informasinya masih simpang siur, dalam arti ada yang mengatakan itu punyanya Pak Soetioso, tapi kita kurang jelas untuk pemiliknya. Karena memang dari tahun ke tahun itu pemilknya tidak pernah pro aktif memgambil SPPT-nya. SPPT itu namanya sudah bukan pemilik yang sekarang ini," ujar Slamet.
Slamet menuturkan, kepemilikan lahan di tepi Jalan Adi Sucipto itu sudah berganti beberapa kali. Namun pergantian nama pemilik lahan itu tanpa sepengetahuan kepala desa.
"Apalagi untuk balik pemilik untuk SPPT-nya itu juga tidak dilakukan gitu. Informasinya dulu seperti itu, mencari satu pemilik dulu mau diambil juga sekalian," ungkapnya.
Jika 1 patok lahan itu ditambahkan dengan 3 patok lahan milik Pak Suroso, imbuh Slamet, maka total lahan hadiah rumah untuk Jokowi setelah purnatugas totalnya ada 4 patok.
"Total lahan yang sudah terbeli hampir 9000 meter persegi. Ya kalau memang satu (patok lahan itu) terambil, satu hektare bisa lebih," terangnya.
Sebelumnya, Bupati Karanganyar Juliyatmono menyebut luas lahan rumah negara untuk Presiden Jokowi di Colomadu diperkirakan lebih dari 9.000 meter. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) lahan calon rumah di Colomadu hadiah negara untuk Presiden Jokowi sudah disetorkan ke kas daerah Kabupaten Karanganyar.
"Ya lebih lah (dari 9.000 meter persegi). Saya tidak mau menyampaikan yang asli, yang sudah pasti itu sudah bayarkan BPHTB-nya ke Pemerintah Kabupaten. BPHTB-nya itu senilai Rp 5 miliar," kata Juliyatmono saat di Edutorium UMS, Sabtu (24/12).
(dil/aku)