Ratusan wisatawan terjebak di Pulau Karimunjawa akibat cuaca buruk dan ombak tinggi. Di antaranya ada 49 wisatawan dari luar negeri.
Para wisatawan asing itu pun membagikan pengalamannya usai berhasil dievakuasi pagi ini.
Wisatawan asal Portugal, Joao, mengatakan cuaca buruk membuatnya kesulitan untuk menyewa boat untuk snorkeling di Karimunjawa. Paktis dirinya hanya bisa makan dan tidur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena cuaca, tidak ada sewa kendaraan, tidak ada boat yang bisa bawa kita untuk snorkeling atau kegiatan lainnya. Jadi ya kami hanya bisa makan dan tidur," kata Joao saat tiba di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (28/12/2022).
Pria yang sudah tiga kali berkunjung ke Karimunjawa itu juga berkomentar soal KM Kelimutu yang mengevakuasi para wisatawan. Ia mengatakan cukup baik untuk kondisinya, pelayanan dari kru juga sangat baik menurutnya.
"Untuk kondisi saat ini, ini baik. Kru juga memberikan servis yang baik," ujarnya.
Sementara itu wisatawan asal Belanda, Miranda, cukup senang akhirnya bisa dievakuasi ke Semarang. Dia berterima kasih dengan warga Karimunjawa dan juga seluruh pihak yang membantunya.
"Semoga semua baik-baik saja. Terima kasih untuk semua yang sudah memberikan perhatian. Saya ucapkan selamat tinggal, semoga hari kalian menyenangkan," ujar Miranda.
Untuk diketahui, pelayaran dari Karimunjawa terkendala sejak sepekan lalu karena cuaca buruk dan ombak tinggi. Akibatnya ratusan wisatawan terjebak di sana. Kemudian kapal PT Pelni yaitu KM Kelimutu yang seharusnya rute Sampit-Semarang merapat ke Karimunjawa untuk mengevakuasi.
Pukul 05.00 WIB, Rabu (28/12), kapal tersebut bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
"Sebanyak 490 orang (wisatawan dan warga) dari Jepara (Karimunjawa) sudah mendarat. Dan kami akan atur kepulangan ke Jepara. Dari 490 itu 361 wisatawan, yang lain, 49 adalah mancanegara. Yang terdaftar kembali 69 (ke Jepara). Siapkan empat bus dari Pemkab dan Pemprov," kata Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (28/12).
"Jangan khawatir tetap berkunjung ke Karimunjawa, tapi tidak seperti saat ini," imbuhnya.
88 Warga Karimunjawa Tertahan di Jepara
Sebanyak 88 keluarga asal Pulau Karimunjawa, Jepara, belum bisa pulang ke rumahnya. Mereka kini tertahan di Kota Jepara karena cuaca buruk.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Mencatat, jumlah masyarakat yang belum bisa pulang tersebut ada 88 kepala keluarga. Seluruhnya telah didata di Pendopo Kartini, Rabu (28/12)," kata Bupati Jepara Edy Supriyanta dalam keterangan resmi yang diterima detikJateng, Rabu (28/12).
Edy menambahkan warga yang belum bisa kembali ke Karimunjawa karena cuaca buruk mendapatkan berbagai bantuan. Mulai dari makanan hingga uang tunai.
"Dari Baznas, satu KK Rp 500 ribu, PMI memberikan makanan dan minuman, dari Dinsospermasdes ada sembako," terang Edy.
"Bantuan itu guna menjamin ketersediaan logistik mereka selama di wilayah daratan. Sembari menunggu jadwal kapal ke Kepulauan Karimunjawa," Edy melanjutkan.
Edy menjelaskan skema kepulangan warga Karimunjawa tersebut dijadwalkan pada Jumat, 30 Desember 2022. Mereka akan diantar menggunakan kapal milik PT Pelni. Selain difasilitasi pengantaran, pihak Polres Jepara pun siap membantu pengawalan sampai tujuan.
"Jumat dengan Pelni pukul 23.00, kita antarkan dan kawal sampai tujuan," jelasnya.