Pemobil Banting Alat EDC SPBU Naik Pajero Anggota DPRD Purbalingga

Pemobil Banting Alat EDC SPBU Naik Pajero Anggota DPRD Purbalingga

Vandi Romadhon - detikJateng
Rabu, 28 Des 2022 00:02 WIB
Petugas SPBU melakukan pengisian BBM ke kendaraan bermotor di SPBU COCO Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2016).  Terhitung hari ini harga Pertalite naik dari 6.900 per liter menjadi Rp 7.050 per liter, harga Pertamax 92 naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 7.750 per liter dan Dex Lite naik dari Rp 6.750 per liter menjadi Rp 6.900 per liter.
Ilustrasi SPBU (Foto: Grandyos Zafna)
Purbalingga -

Seorang pengendara mobil atau pemobil Pajero membanting alat pembaca QR Code atau Electronic Data Capture (EDC) yang dipegang petugas SPBU di Purbalingga. Mobil itu diketahui milik anggota DPRD Purbalingga inisial AY.

Saat dihubungi, AY membenarkan mobil Pajero tersebut adalah miliknya. Menurutnya, saat kejadian mobil digunakan oleh adik dan sopirnya.

"Betul mobil saya, tapi bukan saya yang memakai, saya sedang ada di luar kota. Adik saya dan sopir yang memakainya, saya jarang pakai mobil itu," kata AY, Selasa (27/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku telah mendapat cerita atas adanya insiden itu.

"Infonya saat akan membeli solar dia ditanya tentang barcode, tapi karena tidak punya ditolak untuk mengisi. Tapi saat minta diisi dexlite juga tidak boleh, jadi dia refleks menepis EDC hingga jatuh," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Petugas SPBU, kata dia, harus lebih ramah saat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jika menemukan pelanggan yang tidak memiliki barcode, menurutnya petugas mengusahakan memberi solusi dengan bijak.

"Semua harus bijak, jadi kalau memang tidak bisa diisi kalau tak punya barcode silakan sarankan solusi yang benar. Jadi insiden serupa tidak terulang kembali," pungkasnya.

Terpisah, saat dimintai konfirmasi soal peristiwa itu, Kapolres Purbalingga AKBP Era Jhony Kurniawan membenarkannya.

"Sudah dimediasi kedua belah pihak antara pelaku dan pihak SPBU telah dipertemukan di Polsek Bukateja," kata Era saat dihubungi lewat telepon, Selasa (27/12).

Menurutnya, mobil Pajero itu milik anggota DPRD Purbalingga berinisial AY. Namun saat kejadian itu, kata Era, mobil digunakan oleh sopir dan seorang saudaranya.

"Dari hasil lidik mobil milik AY, namun saat kejadian digunakan oleh sopir dan saudaranya yang ingin mengisi bahan bakar," ungkapnya.

Era menjelaskan dari hasil mediasi, pengendara Pajero telah meminta maaf kepada pihak SPBU atas perbuatannya. Selain itu, dia juga bersedia untuk menanggung kerugian atas kerusakan alat EDC.

"Sudah saling menerima, pelaku siap untuk memperbaiki alat yang rusak itu," jelasnya.

Dilansir detikFinance, video peristiwa itu beredar di media sosial. Berdasarkan unggahan video akun Twitter @BournAgainShell tampak petugas SPBU sedang melayani pengendara Pajero Sport. Petugas berdiri di samping sopir sambil membawa alat pembaca QR Code atau mesin EDC.

Tak lama, sopir terlihat memukul hingga terjatuh dan berserakan ke tanah. Petugas SPBU kemudian menunjuk ke arah CCTV, hingga akhirnya sopir Pajero Sport meninggalkan lokasi.

Halaman selanjutnya, respons pihak Pertamina.

Terkait hal ini PT Pertamina (Persero) buka suara. Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho menyebut kejadian ini terjadi pada 26 Desember 2022 pukul 08:30 WIB di SPBU 44.533.03 Bojong, Purbalingga, Jawa Tengah.

Brasto mengatakan, sopir Pajero Sport bermaksud mengisi Biosolar sebesar Rp 200 ribu. Petugas SPBU kemudian mengarahkan yang bersangkutan mendaftar MyPertamina karena belum memiliki barcode dan belum tercatat di MyPertamia.

"Konsumen kendaraan Pajero nomor polisi R 1944 C bermaksud mengisi Biosolar sebesar Rp 200 ribu. Namun oleh operator SPBU, yang bersangkutan diarahkan untuk mendaftar program subsidi tepat di website mengingat yang bersangkutan pada saat kejadian memang belum memiliki QR code atau sudah tercatat di sistem Subsidi Tepat MyPertamina," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (27/12).

Padahal menurut Brasto, publikasi penggunaan QR code Subsidi Tepat MyPertamina sudah disampaikan di berbagai media, termasuk melalui materi publikasi di SPBU-SPBU sejak beberapa bulan lalu. Tujuan dari penggunaan QR code adalah agar adanya pendataan konsumen untuk subsidi BBM lebih tepat sasaran.

"Kami sangat menyayangkan tindakan pemukulan mesin EDC yang dilakukan oleh konsumen dimaksud," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)


Hide Ads