Seorang pengendara mobil atau pemobil Pajero membanting alat pembaca QR Code atau Electronic Data Capture (EDC) yang dipegang petugas SPBU hingga terjatuh. Peristiwa itu diketahui terjadi di SPBU Bajong, Purbalingga.
Saat dimintai konfirmasi soal peristiwa itu, Kapolres Purbalingga AKBP Era Jhony Kurniawan membenarkannya.
"Sudah dimediasi kedua belah pihak antara pelaku dan pihak SPBU telah dipertemukan di Polsek Bukateja," kata Era saat dihubungi lewat telepon, Selasa (27/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, mobil Pajero itu milik anggota DPRD Purbalingga berinisial AY. Namun saat kejadian itu, kata Era, mobil digunakan oleh sopir dan seorang saudaranya.
"Dari hasil lidik mobil milik AY, namun saat kejadian digunakan oleh sopir dan saudaranya yang ingin mengisi bahan bakar," ungkapnya.
Era menjelaskan dari hasil mediasi, pengendara Pajero telah meminta maaf kepada pihak SPBU atas perbuatannya. Selain itu, dia juga bersedia untuk menanggung kerugian atas kerusakan alat EDC.
"Sudah saling menerima, pelaku siap untuk memperbaiki alat yang rusak itu," jelasnya
Terpisah, AY saat dihubungi membenarkan mobil Pajero tersebut adalah miliknya. Menurutnya, saat kejadian mobil digunakan oleh adik dan sopirnya.
"Betul mobil saya, tapi bukan saya yang memakai, saya sedang ada di luar kota. Adik saya dan sopir yang memakainya, saya jarang pakai mobil itu," kata AY.
Dia mengaku telah mendapat cerita atas adanya insiden itu.
Petugas SPBU, kata dia, harus lebih ramah saat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jika menemukan pelanggan yang tidak memiliki barcode, menurutnya petugas mengusahakan memberi solusi dengan bijak.
Dilansir detikFinance, video peristiwa itu beredar di media sosial. Berdasarkan unggahan video akun Twitter @BournAgainShell tampak petugas SPBU sedang melayani pengendara Pajero Sport. Petugas berdiri di samping sopir sambil membawa alat pembaca QR Code atau mesin EDC.
Tak lama, sopir terlihat memukul hingga terjatuh dan berserakan ke tanah. Petugas SPBU kemudian menunjuk ke arah CCTV, hingga akhirnya sopir Pajero Sport meninggalkan lokasi.
Halaman selanjutnya, respons pihak Pertamina.
Terkait hal ini PT Pertamina (Persero) buka suara. Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho menyebut kejadian ini terjadi pada 26 Desember 2022 pukul 08:30 WIB di SPBU 44.533.03 Bojong, Purbalingga, Jawa Tengah.
Brasto mengatakan, sopir Pajero Sport bermaksud mengisi Biosolar sebesar Rp 200 ribu. Petugas SPBU kemudian mengarahkan yang bersangkutan mendaftar MyPertamina karena belum memiliki barcode dan belum tercatat di MyPertamia.
"Konsumen kendaraan Pajero nomor polisi R 1944 C bermaksud mengisi Biosolar sebesar Rp 200 ribu. Namun oleh operator SPBU, yang bersangkutan diarahkan untuk mendaftar program subsidi tepat di website mengingat yang bersangkutan pada saat kejadian memang belum memiliki QR code atau sudah tercatat di sistem Subsidi Tepat MyPertamina," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (27/12).
Padahal menurut Brasto, publikasi penggunaan QR code Subsidi Tepat MyPertamina sudah disampaikan di berbagai media, termasuk melalui materi publikasi di SPBU-SPBU sejak beberapa bulan lalu. Tujuan dari penggunaan QR code adalah agar adanya pendataan konsumen untuk subsidi BBM lebih tepat sasaran.
"Kami sangat menyayangkan tindakan pemukulan mesin EDC yang dilakukan oleh konsumen dimaksud," lanjutnya.
Simak Video "Video: Viral Wanita Karawang Dianiaya Pria Gegara Antrean di SPBU"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)