Relawan-Karyawan Minta Pimpinan PMI Semarang Mundur, Komite Etik Buka Suara

Relawan-Karyawan Minta Pimpinan PMI Semarang Mundur, Komite Etik Buka Suara

Afzal Nur Iman - detikJateng
Senin, 26 Des 2022 11:55 WIB
Relawan PMI Kota Semarang saat acara penyerahan bantuan di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Senin (26/12/202)
Relawan PMI Kota Semarang saat acara penyerahan bantuan di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Senin (26/12/202). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Relawan donor darah dan Pegawai PMI Kota Semarang membuat surat pernyataan sikap yang mengeluhkan sikap pimpinan PMI Kota Semarang. Mereka keberatan dengan perlakuan oknum petinggi PMI Kota Semarang dan beberapa kebijakan lembaga itu. Pihak PMI Semarang sudah menerima surat itu dan akan membahasnya dalam rapat pleno.

"Tanggal 27 (Desember) besok ada pleno, kemungkinan akan dibahas," kata Ketua Bidang Anggota dan Relawan PMI Kota Semarang, Wiwit Rijanto saat ditemui wartawan di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (26/12/2022).

Wiwit yang juga anggota Komite Etik PMI Kota Semarang itu mengaku belum bisa berbicara banyak terkait hal ini karena baru akan dibahas. Dia mengatakan akan segera memanggil pihak-pihak terkait agar permasalahan menjadi jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya pasti, dari komite etik akan panggil, kita ingin tahu peristiwanya bagaimana benar atau tidak. Akan kita kaji karena ini sudah sampai pusat," jelasnya.

Sebelumnya, relawan donor darah dan Pegawai PMI Kota Semarang membuat surat pernyataan sikap yang mengeluhkan sikap pimpinan PMI Kota Semarang. Mereka juga keberatan dengan beberapa kebijakan lembaga itu.

ADVERTISEMENT

detikJateng mendapatkan salinan dua surat tersebut. Surat pertama dibuat oleh komunitas, koordinator dan sukarelawan donor darah PMI Kota Semarang. Mereka mempertanyakan fasilitas yang diberikan untuk pendonor darah sedikit demi sedikit dihilangkan.

Fasilitas pemeriksaan kesehatan saat ini juga dikurangi. Penggantian sertifikat pendonor darah dengan e-sertifikat yang dikirim via WA juga dipertanyakan oleh para relawan.

Salah satu relawan yang ikut tanda tangan dalam pernyataan tersebut, Wisnu mengatakan dirinya kecewa dengan kepemimpinan PMI Kota Semarang saat ini.

Ia menjelaskan hal lain yang dihilangkan adalah gathering yang biasanya dilakukan setahun sekali dengan mengundang perwakilan relawan ditiadakan. Namun malah dilaksanakan acara yang mendatangkan artis ibu kota.

"Intinya pas acara PMI mendatangkan Yuni Shara. Sedangkan kaos, kalender dan lain-lain untuk pendonor dihilangkan," ujar Wisnu saat dihubungi detikJateng, Minggu (25/12/2022).

Dalam surat pernyataan sikap itu mereka menuntut Ketua PMI Kota Semarang untuk meminta maaf dan mengundurkan diri. Mereka juga meminta fasilitas untuk pendonor darah juga dikembalikan.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads