Kisah Randu Alas berusia 3 Abad 'Tetenger Desa' di Klaten

Terpopuler Sepekan

Kisah Randu Alas berusia 3 Abad 'Tetenger Desa' di Klaten

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 24 Des 2022 17:22 WIB
Potret pohon randu alas 3 abad di Klaten di hari ketiga ditebang. Foto diambil Selasa (20/12/2022).
Potret pohon randu alas 3 abad di Klaten di hari ketiga ditebang (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Sebatang pohon randu alas raksasa berusia 300 tahun di Dusun Setono, Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten akhirnya ditebang. Pohon yang tinggi menjulang ini menjadi penanda atau tetenger di Dusun Setono.

Pohon randu tua ini ditebang karena dahannya mengering dan membahayakan warga yang tinggal di bawah pohon tersebut. Dahan-dahannya yang berdiameter cukup besar bahkan sempat merusak rumah warga.

"Kondisi pohon sudah kering semua. Kemarin dahannya patah menimpa dapur, kamar mandi, dan tempat usaha pande besi saya," kata Suratno (65) warga Dusun Setono kepada detikJateng di lokasi, Rabu (7/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ambruknya dahan pohon randu alas raksasa berusia 3 abad itu terjadi tiba-tiba. Tak ada hujan maupun angin saat dahan itu patah menimpa rumahnya. Warga penghuni tiga rumah di dekat pohon itu pun akhirnya memilih mengungsi saat hujan sebagai antisipasi.

"Kalau ada angin kita di musala, kalau hujan mengungsi (ke rumah saudara terdekat). Ya setelah begini, (sejak pohon itu) mengering," kata istri Suratno, Prihatin.

ADVERTISEMENT
Potret pohon randu alas 3 abad di Klaten di hari ketiga ditebang. Foto diambil Selasa (20/12/2022).Potret pohon randu alas 3 abad di Klaten di hari ketiga ditebang. Foto diambil Selasa (20/12/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Pihak BPBD Klaten mengatakan tak ada petugasnya yang berani memangkas pohon randu alas raksasa itu. Selain karena keterbatasan alat, batang pohon terlalu tinggi.

"Persoalannya pohon itu ukuran besar, tidak ada dahan dari batang bawah sampai atas sekitar 15 meter sehingga tidak bisa dipanjat manual. Penebangan hanya bisa dahan, itu saya harus main tali karena dahan ukurannya besar," papar Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Klaten Rujedi, Rabu (14/12).

Warga Sepakat Iuran Pangkas Pohon Randu Alas

Dari hasil musyawarah warga akhirnya sepakat iuran. Sementara pihak BPBD Klaten siap memberikan support alat dan personel di lokasi.

Tukang tebang atau blandong meminta biaya Rp 8 juta untuk memotong pohon randu alas tersebut. Akhirnya dari pemerintah desa dan iuran warga terkumpul biaya Rp 10 juta.

"Biaya dari pemerintah desa dan iuran warga. Dari pihak warga sekitar terkumpul sampai Rp 10 juta, berkat keyakinan kita, kita yakin bisa dan tidak pesimis," kata Kasino (62) warga yang rumahnya di bawah pohon itu kepada detikJateng di lokasi, Minggu (18/12).

Proses pemotongan pohon randu alas berusia tiga abad itu dimulai pada Minggu (18/12) hingga Selasa (20/12) lalu. Sebelum memulai memangkas dahan pohon itu, warga menggelar doa bersama dan memohon keselamatan.

"Ada ritual doa biasa sama ingkung. Seperti tradisi di tempat lain, ya semua intinya doa minta agar selamat semua," kata Kaur Perencanaan Desa Segaran, Munadi.

Dia mengatakan pohon itu tak ditebang seluruhnya karena menuai pro kontra. Ada warga yang berharap pohon itu ambruk sendiri.

Tim blandong terdiri dari lima orang sekeluarga. Sesepuh tim blandong, Saminto (70) mengatakan pohon itu merupakan yang paling besar yang pernah ditanganinya.

"Sejak saya kecil ikut menebang pohon, ini yang paling besar. Tidak ada kesulitan, tapi ukurannya memang paling besar," katanya.

Selengkapnya di halaman berikut.

Hal senada juga disampaikan blandong lainnya, Andi Purwanto (25) yang mengaku pohon randu alas itu merupakan pohon terbesar yang pernah ditanganinya. Pihaknya pun tak menggelar ritual khusus dan hanya berdoa meminta keselamatan.

"Kalau kami doa biasa, tidak ada ritual khusus. Kalau dari warga desa tadi ada, ya doa intinya," terang Andi.

Tak ada kendala berarti selama proses pemotongan pohon randu raksasa berusia tiga abad itu. Selain tambang yang sempat putus hingga gergaji mesin yang macet.

"Oya (hanya dahan yang ditebang). Pohon tetap berdiri karena kalau pun mau ditebang harus pakai crane dengan medan sulit dan crane tidak bisa masuk," ujar relawan Seroja Delanggu, Wahyu Eko Hariyanto kepada detikJateng, Selasa (20/12).

Proses pemangkasan dahan pohon randu alas raksasa di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Minggu (18/12/2022).Proses pemangkasan dahan pohon randu alas raksasa di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Minggu (18/12/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Selesai tadi sore sekitar pukul 17.30 WIB. Sempat ada kendala gergaji mesin mati," sambungnya.

Kenangan soal Pohon Randu Alas 'Tetenger' Desa Segaran

Penebangan dahan randu alas itu pun selesai pada Selasa (20/12) lalu. Ternyata di balik pro kontra penebangan pohon randu alas berusia tiga abad itu ada kenangan para perantau yang rindu kampung halaman.

"Desa ini kan tetengere (penandanya) pohon ini. Jika musim hujan atau kemarau penandanya kan pohon ini, ini identitas desa," ungkap warga setempat, Sartono kepada detikJateng, Selasa (20/12).

Dia mengatakan pohon randu raksasa itu kerap menjadi bukti para perantau saat mudik. Banyak yang berfoto dengan gambar pohon randu itu sebagai tanda sudah pulang ke rumah.

Tak hanya itu, pohon randu alas raksasa itu juga menjadi penanda bagi warga di luar desa. Pohon tinggi itu sering menjadi penunjuk arah.

Pohonnya kan tinggi, jadi penunjuk arah desa. Dari Pakis (Jalan Jogja-Solo) terlihat, dari Sidowayah (Kecamatan Polanharjo) juga terlihat," imbuh Sartono.

Menurut Munadi, ada warga yang tetap ingin mempertahankan pohon tersebut sebagai 'cagar budaya'. Alasannya pohon itu identitas desa.

"Yang satu mempertahankan ini sebagai cagar budaya, ciri khas Desa Segaran. Yang lainnya ada yang menghendaki ditebang semua, tapi ada yang punya alasan agar ambruk sendiri agar tidak ada kejadian apa-apa," ucap Munadi.

Kini pohon randu alas itu masih kokoh berdiri. Hanya dahan-dahannya saja yang ditebang. Pohon itu pun masih menjadi tetenger bagi Desa Segaran.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Mendes Yandri Susul Zulhas Tinjau Lokasi Peluncuran Kopdes Merah Putih"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads