Keraton Kasunanan Surakarta kembali geger gegara konflik internal keluarga. Keributan ini berujung penganiayaan hingga penodongan pistol ke cucu PB XIII, BRM Suryo Mulyo.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nur Adiningrat mengatakan momen dugaan pencurian yang terjadi pada Sabtu (17/12) dijadikan alasan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo masuk ke dalam Keraton. Sekitar enam tahun terakhir ini, LDA yang diketuai oleh GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng itu 'dilarang' masuk ke dalam Keraton.
Dihimpun detikJateng berikut kronologi gegeran yang terjadi tadi malam.
Sabtu, 17 Desember 2022
- Isu Keraton Solo kemalingan
Kabar Keraton Solo disatroni maling ramai dibahas. Hal ini mencuat ada pengakuan dari abdi dalem yang bertugas membersihkan kawasan Keputren, Sri Atun (50).
Dari kejadian itu, LDA berusaha masuk ke dalam Keraton untuk membantu mencari pencuri yang dilaporkan itu.
"Ada sekelompok massa yang menerobos masuk, membuka paksa pintu Kamandungan, membuka paksa pintu magangan dan pintu-pintu yang lain atas dasar mencari pencuri. Kalau memang indikasi seperti itu, ini sudah beberapa hari, mereka berangsur-angsur keluar. Tapi tidak justru melakukan banyak hal," kata Kanjeng Dani saat dihubungi detikJateng, Selasa (20/12/2022).
Penerobosan itu dibenarkan oleh Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta, Gusti Moeng. Dia menuturkan, bisa kembali masuk ke dalam Keraton tak terlepas dari kejadian maling yang masuk ke dalam Keraton. Ia mengakui saat itu sempat melompat tembok di Panggung Endro. Aksi melompat tembok itu sempat disesalkan oleh kubu Sinuhun.
"Saya tidak boleh masuk. Lalu saya ngomong sama polisi, pembantu saya di sana dalam bahaya, ditelepon tidak bisa. Tolong saya akan masuk melompat untuk melihat, tolong bapak melihat sebagai saksi," ucapnya.
- Putri Keraton Tampar Sentono Dalem
GKR TRKD disebut menampar Sentono Ndalem Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro. Penamparan ini berbarengan dengan momen kubu LDA mencari pencuri di kawasan Keraton Solo.
Sesampainya di pintu Jolotundo, GKR TRKD bertemu Kanjeng Adit yang tengah menutup pintu besar. Kanjeng Dani menuturkan, pintu itu memang rutin ditutup setiap pukul 21.00 WIB. Namun ada pintu kecil yang masih dibuka untuk akses keluar-masuk.
"Yang diutus menutup pintu itu kebetulan Kanjeng Adit, saya juga berada di belakangnya. Tiba-tiba pintunya didobrak, Gusti TRKD marah-marah kepada Kanjeng Adit dan terjadilah didorong lalu ditampar. Ada bukti video dan saksi-saksi. Lalu dilaporkan malam itu juga setelah melakukan visum di rumah sakit Kasih Ibu," kata Kanjeng Dani, Selasa (20/12).
Gusti Adit yang merasa menjadi korban penganiayaan ringan langsung melakukan visum di rumah sakit Kasih Ibu Solo, dan membuat laporan aduan ke kantor Polresta Solo pada Sabtu (17/12) malam.
Pria yang akrab disapa Adit itu menuturkan, belum ada pembicaraan dengan pihak terlapor. Sehingga proses hukum akan terus diteruskan.
"Proses hukum tidak akan saya cabut, saya akan follow pihak kepolisian untuk selalu meng-update. Kami sudah menyerahkan ke lawyer," ujarnya.
Selasa, 21 Desember 2022
Kasus Pencurian Dilaporkan Polisi
Aksi pencurian itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian oleh putri Paku Buwono XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi ke Polresta Solo pada Rabu (21/12). Sebab, maling tersebut diduga banyak mengambil barang dari kediamannya di Keputren.
Alasannya baru melaporkan kasus tersebut lantaran dia baru tiba dari Bali Selasa (20/12) malam. GRAy Devi mengaku butuh waktu untuk melakukan inventarisasi.
"Untuk di tempat tinggal saya, tentunya yang hilang barang-barang pribadi saya, seperti perhiasan, gelang, kalung. Lalu ada jarik-jarik kuno yang ada di dalam kamar saya. Kalau barang seperti jarik kuno itu sudah masuk koleksi ya, harganya tidak bisa dipatok. Itu mungkin Rp 150 jutaan," kata Gusti Devi.
Selengkapnya soal geger di Keraton Solo, di halaman selanjutnya.
(ams/rih)