Purnatugas, Mantan Danramil di Wonosobo Jalan Kaki 183 Km ke Karanganyar

Purnatugas, Mantan Danramil di Wonosobo Jalan Kaki 183 Km ke Karanganyar

Uje Hartono - detikJateng
Jumat, 23 Des 2022 16:15 WIB
Kapten Inf Sutarto, mantan Danramil Sapuran, Kabupaten Wonosobo jalan kaki menuju kampung halamannya di Karanganyar
Kapten Inf Sutarto, mantan Danramil Sapuran, Kabupaten Wonosobo jalan kaki menuju kampung halamannya di Karanganyar Foto: Dok istri Sutart.
Wonosobo -

Semangat yang terus membara ditunjukkan Kapten Inf Sutarto, mantan Danramil Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Bagaimana tidak, usai purnatugas sebagai TNI ia nekad jalan kaki dari Wonosobo menuju kampung halamannya di Karanganyar, Jawa Tengah.

Panas terik hingga hujan deras tidak menyurutkan niat pria 60 tahun ini untuk jalan kaki menuju kampung halamannya di Kelurahan Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Aksi tidak biasa ini dilakukannya setelah mengabdi selama 36 tahun sebagai TNI.

Ia mulai melangkahkan kaki menuju kampungnya pada Rabu (21/11) lalu usai salat subuh dari rumah dinas Koramil 08/Sapuran. Rutemya dari Wonosobo, Magelang, Kopeng, hingga Boyolali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutarto mengatakan perjalanannya dari Wonosobo hingga kini sampai di Boyolali terbilang lancar, meski ia harus tidur seadanya di emper toko.

"Saya tidurnya di emperan toko. Saya jalan sampai jam 12 malam atau jam 1. Setelah itu istirahat berhenti di depan pertokoan. Tidur saya di situ," ujarnya saat dihubungi detikJateng, Jumat (23/12/2022).

ADVERTISEMENT


Tak hanya menahan terik matahari, dia juga nekat menembus hujan pada malam hari. Ia hanya berhenti saat waktu salat, makan, dan istirahat di malam hari.

"Jadi waktu dengar azan subuh saya bangun, salat kemudian kembali jalan kaki. Nanti waktu makan belok ke warung untuk makan seperti biasa. Waktu salat saya belok ke masjid untuk salat," kata dia.

Untuk berjalan kaki sejauh 183 kilometer, Sutarto mengaku tidak ada persiapan khusus. Baginya jalan kaki sudah menjadi hal biasa saat ia bertugas di berbagai wilayah di Indonesia.

"Persiapan khusus tidak ada. Saya infanteri tulen. Saat dinas di Irian, Ambon, dan di tempat lain pun sudah terbiasa jalan kaki," tuturnya.

Awalnya Sutarto sempat merahasiakan niatnya pulang ke kampung halamannya dengan jalan kaki.

"Awalnya tidak ada yang tahu. Istri saya baru tahu 3 hari sebelum saya mulai jalan kaki. Rekan kerja di Kodim maupun di Koramil juga tidak ada yang tahu. Tapi akhirnya saya pamitan sama Dandim untuk jalan kaki pulang ke Karanganyar," ucapnya.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....

Di luar dugaannya, saat mulai berjalan justru banyak datang dukungan kepada dirinya. Mulai dari keluarga, teman kerja, atasan, hingga orang yang bertemu selama perjalanan.

"Saya dapat telepon dari kolonel, brigjen di Jakarta, memberikan semangat. Termasuk teman kerja ada yang mengantar saya dari Wonosobo sampai Magelang. Kalau istri dan anak kedua saya juga memberikan dukungan dengan mengikuti saya menggunakan mobil," terangnya.

Ia menyampaikan aksi ini bukan untuk gaya-gayaan atau sekadar mencari sensasi. Namun salah satunya adalah mewujudkan ucapannya dulu kepada anak bungsunya yang telah meninggal dunia pada Agustus 2022.

"Anak saya sakit tidak bisa berjalan mulai Januari sampai Agustus kemarin. Saat itu saya bilang 'bapak sudah mau pensiun nanti bapak mau jalan kaki, nanti kamu yang ngawal'. Tetapi sekarang anak bungsu saya sudah meninggal dunia," ujarnya.

Melalui aksinya ini ia juga berharap bisa menginspirasi rekan kerjanya untuk tetap menjaga kesehatan, baik selama bertugas hingga setelah pensiun.

"Harapan saya, adik-adik yang mendengar saya jalan kaki ini bisa menjadi semangat untuk tetap menjaga kesehatan dan menjaga NKRI. Sehingga meski sudah pensiun tetapi masih diberi kesehatan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads