Perpustakaan Desa Nglarohgunung, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, mendapatkan kiriman buku dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Mereka dikirimi buku usai menulis komentar di akun Twitter Gibran, @gibran_tweet.
Komentar itu ditulis membalas cuitan Gibran yang menyebut jika panitia pernikahan adiknya, Kaesang Pangarep, tidak menerima sumbangan. Cuitan ini ditulis Gibran pada 5 Desember lalu.
"Tidak pernah ada sumbangan," cuit Gibran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuitan Gibran tersebut kemudian dikomentari oleh salah satu pengelola perpustakaan Desa Nglarohgunung melalui akun @artselaras.
"Mending nyumbang Buku ke perpustakaan Desa kami aja om @gibran_tweet di Blora, Jawa Tengah," tulis akun @artselaras.
Tak diduga, Gibran menanggapi komentar itu. Gibran merespons dengan meminta alamat perpustakaan Desa Nglarohgunung.
"Waktu itu ngetwit Mas Gibran saat acara nikahan adiknya. Terus direspons, dia minta alamat kami," ujar salah seorang pengelola perpustakaan Desa Nglarohgunung, Mohammad Munasir, saat ditemui detikJateng, Selasa (20/12/2022).
Hari ini kami di Perpusdes Desa Nglarohgunung mendapatkan kiriman buku dari Mas @gibran_tweet , hampir setiap malam bersama puluhan remaja kami belajar tentang pengetahuan lokal. pic.twitter.com/tUPXqovVcx
β Rumah Selaras (@artselaras) December 19, 2022
Gibran kemudian mengirimkan puluhan buku yang tiba di lokasi, Minggu (18/12) malam. Buku itu dibungkus dengan sampul berwarna biru bertuliskan Gibran Rakabuming Raka.
"Ada 20 buku lebih, tebal-tebal. Buku-buku tentang desa," ucap Munasir.
Sebenarnya, Munasir mengaku iseng membalas tweet putra sulung Presiden Jokowi itu. Munasir pun terkejut permintaannya direspons Gibran.
"Nah di situlah kita jadi tahu kekuatan dari media sosial, yang sebenarnya kita mungkin bahasanya iseng, ternyata ditanggapi sama beliau dan sampai sejauh ini, bukunya sampai di sini, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan remaja sini," terangnya.
Munasir yang juga pengelola Lokal Space Nglarohgunung ini berharap buku kiriman Gibran bermanfaat bagi masyarakat. Saat buku-buku tersebut tiba di desanya, warga langsung antusias untuk membuka dan membaca buku-buku tersebut.
"Malamnya kebetulan ada kelas lokakarya, langsung anak-anak kami persilakan untuk memilih dibawa pulang, ada juga yang masih di sini dan dipinjam anak-anak remaja sini," terang Munasir.
(aku/rih)