Penampakan Pohon Randu Alas 3 Abad di Klaten Usai Dipangkas

Penampakan Pohon Randu Alas 3 Abad di Klaten Usai Dipangkas

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 19 Des 2022 18:49 WIB
Proses pemangkasan dahan pohon randu alas raksasa di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Minggu (18/12/2022).
Proses penebangan pohon randu alas di Delanggu Klaten. (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Solo -

Pohon randu alas di Dusun Setono, Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, mulai dipangkas, Minggu (18/12). Begini penampakan pohon berusia 300 tahun itu saat dipangkas.

Berdasarkan pantauan detikJateng, seorang penebang tampak naik menggunakan tali pengaman. Penebang itu berdiri di salah satu cabang pohon yang berukuran besar. Penebang mulai memotong satu per satu cabang dan ranting.

Pohon randu alas itu berukuran raksasa, diameter batangnya mencapai 2 meter. Pohon itu sudah tampak kering, daun-daunnya meranggas. Sementara cabang pohon banyak ditumbuhi tanaman paku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga yang rumahnya di bawah pohon, Kasino (62) menjelaskan sementara pohon itu tidak ditebang seluruhnya. Hanya dahan-dahannya yang menjangkau permukiman yang dipotong.

"Semua dahannya dipotong, batangnya tidak. Usia pohon ini sekitar 300 tahun, diameter batangnya saja ada 2 meter," ucap Kasino.

ADVERTISEMENT

Kaur Perencanaan Desa Segaran, Munadi menyatakan pohon itu mengering sejak setahun terakhir. Pohon itu tidak ditebang total karena ada pro dan kontra di desa.

"Ada pro dan kontra. Yang satu menghendaki pohon sebagai cagar budaya, identitas desa, dan ada yang menghendaki ditebang semua. Ada yang menghendaki biar ambruk sendiri," ungkap Munadi.

Proses pemangkasan dahan pohon randu alas raksasa di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Minggu (18/12/2022).Proses pemangkasan dahan pohon randu alas raksasa di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Minggu (18/12/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Sebelum dipotong dahannya, jelas Munadi, tokoh masyarakat dikumpulkan untuk berdoa bersama. Dalam doa bersama itu juga disajikan ingkung atau olahan ayam utuh.

"Ada ritual doa biasa sama ingkung. Seperti tradisi di tempat lain, ya semua intinya doa minta agar selamat semua," imbuh Munadi.

Tim penebang atau blandong, Andi Purwanto (25) mengatakan pohon randu alas tersebut yang terbesar dari yang pernah ditanganinya.

"Kalau kami doa biasa, tidak ada ritual khusus. Kalau dari warga desa tadi ada, ya doa intinya," kata Andi.

Diberitakan sebelumnya, khawatir tertimpa pohon randu alas tua yang mengering, sejumlah warga di Dusun Setono, Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, terpaksa mengungsi tiap hujan maupun angin kencang.

"Pohon sudah kering semua. Kemarin dahannya patah menimpa dapur, kamar mandi, dan tempat usaha pande besi saya," kata Suratno (65) warga Dusun Setono, Rabu (7/12).




(aku/rih)


Hide Ads