Akhir Riwayat Pohon Randu Alas Raksasa di Klaten: Ditebang-Jadi Tontonan

Akhir Riwayat Pohon Randu Alas Raksasa di Klaten: Ditebang-Jadi Tontonan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 18 Des 2022 12:15 WIB
Pohon Randu Alas raksasa di Klaten yang mati dan mengering akhirnya ditebang, Minggu (18/12/2022).
Pohon Randu Alas raksasa di Klaten yang mati dan mengering akhirnya ditebang, Minggu (18/12/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Pohon randu alas berusia ratusan tahun di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, akhirnya ditebang. Pohon besar yang sudah mati dan mengering itu rawan tumbang hingga membuat warga yang tinggal di sekitarnya memilih mengungsi.

Pantauan detikJateng di lokasi, puluhan warga mulai berkumpul pukul 08.00 WIB. Warga termasuk anak-anak, wanita, menonton penebangan itu sekitar pohon di radius 50 meter.

Sebelum penebangan dahan dimulai, warga, tokoh masyarakat dan tim penebang berdoa untuk memohon keselamatan dan kelancaran. Tim yang terdiri dari 5 orang penebang (blandong) dari Kecamatan Bayat menggunakan tali untuk naik.

Besarnya ukuran pohon dan tidak adanya dahan di setiap batang, membuat tim harus menggunakan teknik panjat tali. Melalui pohon bambu di dekat pohon, tali dibawa naik ke dahan terendah.


Setelah tali tertambat, ujungnya diturunkan dan disusun simpul untuk naik seorang tim penebang. Penebang di atas pohon mengikat dahan dengan tali baru dipotong dengan gergaji mesin.

Setelah putus, dahan yang tergantung ditarik pelan ke bawah. Tim eksekusi memotong di bawah dan kembali menaikkan tali.

Di bawah pohon tim eksekusi terdiri dari warga, relawan Seroja Delanggu, BPBD memotong dahan yang diturunkan. Dahan pohon tersebut rata-rata berdiameter 80-1 meter.


Kaur Perencanaan Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Munadi mengatakan warga menonton karena pemotongan dahan itu momen langka. Baru kali ini pohon Randu Alas ikon desa dipanjat.

"Baru kali pohon itu dipanjat dan dipotong dahannya. Sejak dulu belum pernah ada yang memanjat," ungkap Munadi kepada detikJateng di lokasi, Minggu (18/12/2022) siang.

Munadi menyatakan pohon tersebut diperkirakan usianya sudah ratusan tahun.

"Mbah Atmo yang meninggal usia 90 tahun pada tahun 1980, pohonnya (saat lahir) sudah ada dan sudah sebesar itu. Perkiraan usianya 300 tahun saat ini," kata Munadi.

Pohon randu alas lapuk di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten.Pohon randu alas lapuk di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng


Warga yang rumahnya di bawah pohon, Kasino menyatakan sudah lega akhirnya pohon ditebang. Selama ini keluarganya mengungsi saat hujan.

"Ya sudah lega, meskipun hanya dirapikan dahannya. Selama ini istri saya yang mengungsi di tempat aman saat hujan, tapi saya tetap di rumah," kata Kasino.

Sebelumnya diberitakan, Khawatir tertimpa pohon randu alas tua yang sudah mati dan mengering, sejumlah warga di Dusun Setono, Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, terpaksa mengungsi tiap hujan maupun angin kencang. Pohon lapuk setinggi 100 meter itu diyakini berumur sekitar 300 tahun.

"Kondisi pohon sudah kering semua. Kemarin dahannya patah menimpa dapur, kamar mandi, dan tempat usaha pande besi saya," kata Suratno (65) warga Dusun Setono kepada detikJateng di lokasi, Rabu (7/12/2022).




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads