Atun Abdi Dalem Keraton Solo Ngaku Disandera Maling: Tiba-tiba Saya Dicekik!

Atun Abdi Dalem Keraton Solo Ngaku Disandera Maling: Tiba-tiba Saya Dicekik!

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 19 Des 2022 17:33 WIB
Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta, Sri Atun (50), saat ditemui detikJateng di Keraton Surakarta, Senin (19/12/2022).
Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta, Sri Atun (50), saat ditemui detikJateng di Keraton Surakarta, Senin (19/12/2022). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng.
Solo -

Salah satu Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta, Sri Atun (50) menceritakan detail saat dirinya bertemu dengan pencuri yang masuk ke Keraton. Kejadian dugaan ada pencuri masuk ini terjadi pada Sabtu (17/12). Kejadian inilah yang diduga menjadi awal mulai terjadinya keributan di Keraton Solo hingga dugaan penganiayaan.

Sri Atun mengaku melihat dua pria yang tak ia kenal di kamar yang ditempati putri Keraton Kasunanan Solo, GRAy Devi Lelyana Dewi. Saat itu Atun yang sudah curiga dengan gerak-gerik pria itu, mendatangi kamar Gusti Devi.

"Saya pikir itu kerabat ndalem. Tiba-tiba dari belakang saya dicekik. Lalu dia bilang, kamu mau mati atau hidup, kalau teriak mati," kata dia saat ditemui detikJateng di Keraton Solo, Senin (19/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia kemudian ditanyai orang mencekiknya itu, apa keperluannya. Atun menjawab jika dia hanya diperintah untuk bersih-bersih.

"Saya bilang, mas-mas aku kalah mas, aku tak lingguh neng ngarep pintu (mas-mas saya kalah mas, saya duduk saja di depan pintu). Mereka tidak membawa senjata. Saya kemudian dilepaskan, lalu mereka ke mana saya tidak tahu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ciri-ciri pria yang diduga maling itu mengenakan topi dan tidak mengenakan masker. Dia tidak tahu persis berapa umur kedua pria itu. Namun, salah satunya berambut panjang dan dikucir.

Kendati demikian, Atun masih mengingat wajah pria yang mencekiknya itu. Sehingga dia siap bilamana harus dijadikan saksi.

"Saya dijadikan saksi di meja hijau (pengadilan) saya siap," ucapnya.

Diwawancara terpisah, Kerabat Keraton Solo KP Eddy Wirabhumi mengatakan dia langsung menelpon Polda Jateng untuk melaporkan kejadian yang ada di Keraton Kasusunanan Surakarta.

"Kemarin terjadi lagi. Kita juga tahu malingnya tidak cuma maling, tapi juga menyandera pembantunya Gusti Timoer di dalam Keputren," kata suami Gusti Moeng itu saat dihubungi detikJateng.

"Saya telepon ke Polsek, dan mengirimkan petugas kepolisian," pungkasnya.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....

Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum pelapor, Agung Susilo, mengatakan pemukulan bermula saat ada isu soal pencuri yang masuk di lingkungan Keraton Solo. Hal itu membuat akses keluar masuk Keraton akhirnya ditutup.

Namun kelompok TRKD lantas memaksa masuk ke dalam lingkungan Keraton menggunakan tangga. Hal itu membuat akhirnya terjadi cekcok.

Hingga pada sekitar pukul 21.00 WIB, Sabtu (17/12), korban kemudian bertemu dengan TRKD, saat mau menutup pintu besar Jolotundo. Saat itu TRKD dan korban sempat terlibat cekcok hingga berujung dugaan penganiayaan itu.

"Diduga ada penganiayaan ringan. Didorong, dan ditampar pipinya. Hal ini membuat korban mengalami luka sedikit lebam di pipi sebelah kiri," kata Agung, Minggu (18/12).

Agung mengatakan, korban yang tidak terima atas perbuatan itu langsung melakukan visum di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. Korban juga melapor ke Polresta Solo. Laporan dengan delik aduan itu dilayangkan ke Polresta Solo pada Sabtu (17/12) malam.

Halaman 2 dari 2
(apl/sip)


Hide Ads