Hadiri Konferwil IPNU-IPPNU Jateng, Menaker Beri Pesan Ini

Hadiri Konferwil IPNU-IPPNU Jateng, Menaker Beri Pesan Ini

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 16 Des 2022 19:52 WIB
Menaker Ida Fauziyah saat menjadi keynote speaker dalam Konferwil IPNU-IPPNU di Ponpes API Syubbanul Wathon Secang, Magelang, Jumat (16/12/2022).
Menaker Ida Fauziyah saat menjadi keynote speaker dalam Konferwil IPNU-IPPNU di Ponpes API Syubbanul Wathon Secang, Magelang, Jumat (16/12/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Nantinya mayoritas warga Indonesia penduduk usia produktif 16 sampai 64 tahun.

"Kita diberikan oleh Allah dianugerahi jembatan emas berupa bonus demografi. Ingin membangun Indonesia maju, oleh Allah diberikan bonus," kata Ida di hadapan peserta Konferwil Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jateng di Ponpes API Syubbanul Wathon Secang, Magelang, Jumat (16/12/2022).

"Bonus ini tidak semua negara mendapatkannya, sedikit negara yang mendapatkan bonus demografi. Di antara negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi adalah Jepang, Korea Selatan. Itu negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi benar-benar menjadi bonus bagi kemajuan negaranya," lanjut Ida.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan tersebut, Ida menyampaikan data BPS jika penduduk sekarang didominasi penduduk milenial dan generasi Z.

"Generasi Z mencapai 27,94 persen. Sementara milenial mencapai 25,87 persen. Jadi, sekitar 53,08 persen penduduk Indonesia itu adalah penduduk usia milenial dan generasi Z," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Disebutnya, sekarang yang terpenting bagaimana dalam menyiapkan agar bonus demografi tersebut benar-benar menjadi bonus. Terkait hal tersebut, di hadapan IPNU dan IPPNU se-Jateng, ia berpesan dengan istilah 5C.

"Yang dibutuhkan adalah critical thinking (berpikir kritis), creativity dan innovation, communication skill, collaboration dan confident (5C). Itu yang dibutuhkan untuk menjawab keinginan teman-teman masuk pada satu abad Indonesia 2045," tuturnya.

"Critical thinking, creativity dan innovation, mutlak kita meski kreatif dan inovatif. Dunia ini akan dipegang oleh orang yang memiliki inovasi," pungkasnya.




(rih/ahr)


Hide Ads