Tahanan Kasus Tambang Ilegal di Klaten Meninggal, Jaksa Ungkap Penyebabnya

Tahanan Kasus Tambang Ilegal di Klaten Meninggal, Jaksa Ungkap Penyebabnya

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 12 Des 2022 20:14 WIB
Barang bukti tambang ilegal di Polres Klaten.
Barang bukti tambang ilegal di Polres Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Seorang tahanan kasus tambang ilegal di Klaten berinisial WG meninggal dunia di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Meninggalnya terdakwa itu dikabarkan karena sakit vertigo.

"Dengernya kayak vertigo. Tapi untuk lebih jelasnya kita menunggu keterangan dokter," kata Kasi Pidum Kejari Klaten, Adhi Nugroho saat dimintai konfirmasi detikJateng, Senin (12/12/2022) petang.

Dijelaskan Adhi, kejaksaan menerima informasi yang bersangkutan meninggal di RSUP sekitar pukul 16.00 WIB. Terdakwa itu sudah menjalani proses sidang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya sudah proses sidang. Iya benar statusnya tahanan hakim," jelas Adhi.

Terdakwa, imbuh Adhi, terjerat perkara tambang ilegal atau UU minerba. Karena terdakwa meninggal dunia maka proses hukumnya dihentikan.

ADVERTISEMENT

"Ya betul (proses hukum dihentikan). Biasanya nanti hakim mengeluarkan penetapan perkara dihentikan karena terdakwa meninggal," sambung Adhi.

Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana juga membenarkan ada kabar terdakwa meninggal dunia.

"Saya tadi dapat kabar seperti itu, yang bersangkutan meninggal dunia di rumah sakit. Sementara anggota saya ada di RS," kata Guruh saat dimintai konfirmasi detikJateng.

Guruh mengaatakan, soal penyebab kematian terdakwa tersebut pihaknya masih menunggu keterangan lebih lanjut.

Untuk diketahui, WG ditangkap Polres Klaten sekitar April 2022. Selama proses penyidikan polisi, WG tidak ditahan.

"Tapi Polres tak lakukan penahanan sampai kami mau melakukan tahap 2, yaitu penyerahan tersangka dan barang bukti ke kejaksaan," ungkap Guruh.

Sementara itu Humas Pengadilan Negeri Klaten, Rudi Anata Wijaya mengaku belum mengetahui kabar meninggalnya WG.

"Hari ini masih dinas luar. Coba segera saya cek," kata Rudi saat dimintai konfirmasi detikJateng.

Secara terpisah, Kades Kepurun, Sukadi membenarkan kabar meninggalnya yang bersangkutan. Pemerintah desa dan pihak keluarga WG pun telah menyiapkan pemakaman.

"Tadi saya dapat kabar rencana mau dimakamkan habis isya. Yang bersangkutan dulu warga sini tapi sudah pindah, hanya istrinya orang sini, jadi dimakamkan di Kepurun," ujar Sukadi kepada detikJateng.




(dil/ahr)


Hide Ads