Jembatan apung di Sungai Wulan yang menghubungkan dua Kabupaten Kudus dan Demak, Jawa Tengah resmi telah dibuka. Pengendara sepeda motor yang melintas pun dikenai tarif.
Acara seremonial pembukaan jembatan apung yang menghubungkan Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus dengan Desa Kedung Waru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, resmi dibuka, hari ini. Pembukaan digelar secara sederhana di Desa Kedung Waru Lor.
Pembukaan jembatan ditandai dengan pemotongan pita. Setelah itu pemangku dua wilayah bersama-sama mengecek jembatan apung yang baru jadi itu. Warga yang datang pun antusias menjajal jembatan yang memiliki panjang 70 meter dengan lebar 2,5 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami selaku wakil investor mengucapkan terima kasih, jembatan sangat fungsional, sudah saya rembuk terutama kepala desa, memang masyarakat terutama Kedung Waru Lor sangat membutuhkan akses seperti ini," jelas perwakilan investor dari Brebes, Yahya Maulana, saat memberikan sambutan pembukaan jembatan apung di lokasi, Senin (12/12/2022).
Yahya mengatakan warga biasanya melintasi jalan raya sejauh 15 kilometer saat bepergian ke Kudus. Apalagi mayoritas warga Demak bekerja sebagai buruh rokok di Kota Kretek. Tak ayal adanya jembatan itu bisa membantu warga.
![]() |
"Dengan jembatan ini bisa cepat ke Desa Setrokalangan tidak usah muter Tanggulangin muter saja 7-8 kilometer, harapan saya berkat Allah jembatan bisa apung bisa manfaatkan untuk anak cucu kita nanti," jelas Yahya.
Yahya mengatakan, tarif bagi warga yang melintas, pengendara motor ditarif Rp 2 ribu untuk sekali jalan. Sedangkan anak sekolah gratis.
"Sekali jalan Rp 2 ribu, untuk anak sekolah bahwa sekolah gratis intinya, kemarin kita evaluasi ada 700 sampai 800 orang, sehari Rp 1 jutaan lebih," terang Yahya.
"Pembagian sesuai dengan MoU kemarin untuk pemandu lapak 50 persen, untuk investor 50 persen," Yahya melanjutkan.
Dia menambahkan pekerjaan jembatan apung menelan biaya Rp 500 juta. Jembatan apung tersebut dibuat yang ke-25 tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Kontraknya 15 tahun, sudah ada 24 titik, Bandung, Bumiayu, Jawa Barat," terang Yahya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...