Edi Raharjo atau yang dikenal Lord Rangga petinggi Sunda Empire meninggal dunia kemarin pagi. Dia tutup usia pada 55 tahun. Berikut 9 fakta seputar Lord Rangga yang dimakamkan di Desa Grinting, Kabupaten Brebes, Rabu (7/12).
1. Meninggal di Brebes
Raden Rangga Sasana atau yang akrab disapa Lord Rangga meninggal di RS Mutiara Bunda Tanjung, Brebes, pada Rabu (7/12/2022) pukul 05.30 WIB.
"Betul (meninggal dunia). Tadi pagi saya sudah konfirmasi ke anaknya Umar Sasana," kata pengacara Rangga Sunda Empire, Erwin, kepada detikcom, Rabu (7/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Gagal Temui Arteria Dahlan
Lord Rangga terakhir kali dikabarkan sempat ingin menemui Arteria Dahlan di DPR RI. Namun keinginannya pupus lantaran dia tak diperkenankan masuk.
Lord Rangga saat itu ingin mempertanyakan maksud Arteria Dahlan yang menyinggung Sunda Empire terkait polemik bahasa Sunda.
3. Sempat Tengok Suami Kakak
Kakak kandung Lord Rangga, Cayu Nurhemah, mengaku terakhir ketemu dengan almarhum sebulan yang lalu.
"Malahan sempat nengok bapak (suami Cayu) yang sakit. Dan alhamdulillah, saat ini (suami Cayu) sudah sembuh," kata Cayu di rumah duka RT 07 RW 05, Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, kemarin.
4. Lord Sakit Paru-paru
Menurut Cayu, Lord Rangga mengidap penyakit paru-paru. Penyakit tersebut sudah diidapnya sejak beberapa tahun yang lalu.
"Katanya kalau keluhan sakit, kalau pas di sini muntah darah, sudah dua tahun yang lalu," imbuh Cayu, kemarin.
5. Postingan Terakhir di Instagram
Rangga dikenal sebagai konten kreator dan cukup aktif di media sosial. Di akun Instagram pribadinya @lordranggaofficial, dia sempat mengunggah postingan terakhir, yaitu 18 jam sebelum meninggal.
Dalam postingan itu Rangga membahas soal sejarah Gedung Sate di Bandung.
"Gedung sate merupakan salah satu ikon dari badung, yang banyak mencuri perhatian dari wisatawan asing dan domestik, tetapi masih banyak yang belum mengetahui fungsi dari gedung sate tersebut. URAA (Untuk RAngga yang Agung)," tulis Rangga.
Rangga juga mengunggah video mengenai sejarah Gedung Sate. Rangga mengatakan Gedung Sate bukanlah seperti yang selama ini banyak dibayangkan oleh orang-orang yakni sate sapi. Gedung Sate menurutnya adalah sentral satelit.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video 'Prosesi Pemakaman Lord Rangga Diiringi Isak Tangis Keluarga':
6. Sering Bantu Warga
Kades Grinting, Suhartono mengatakan Lord Rangga punya kontribusi cukup besar di desanya. Sebagai seorang warga, kata dia, Rangga beberapa kali memberikan bantuan.
"Waktu ada COVID-19, Lord Rangga sering membantu warga yang terdampak pandemi. Beberapa kali pernah menyalurkan bantuan ke warga. Kemarin-kemarin dia juga memberikan bantuan semacam gerobak dagangan buat warga," kata Suhartono, Rabu (7/12).
7. Wasiat Lord Rangga
Lord Rangga sempat meninggalkan wasiat sebelum menghembuskan nafas terakhir.
"Sebelum meninggal pukul 05.30 WIB, Mas Rangga berpesan untuk meneruskan perjuangan," tutur adik kandungnya, Harto Paryono (47) saat dihubungi via telepon, Rabu (7/12).
"Pesannya jelas banget, teruslah memperjuangkan cita-cita memperbaiki tatanan masyarakat menjadi lebih baik. Kalau bisa mati satu tumbuh seribu, jangan berhenti berjuang," imbuh Harto.
"Mas Rangga titip penerusnya terus berusaha menyelamatkan bumi," sambung dia.
8. Dibawa ke Rumah Queen Marwa
Jenazah Lord Rangga sempat dibawa ke rumah istri terakhirnya, Queen Marwa, di Desa Negla, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kemudian jenazahnya dimakamkan di Desa Grinting, Bulakamba, Brebes.
"Memang pagi tadi sempat dibawa ke rumah Queen Marwa (istrinya) di Negla Losari," kata Harto.
Atas permintaan keluarga besar Lord Rangga di Grinting, akhirnya diputuskannya dimakamkan di kampung halamannya di Desa Grinting.
9. Isak Tangis Iringi Pemakaman
Jenazah Raden Rangga tiba di rumah duka di Desa Grinting kemarin pukul 10.30 WIB. Isak tangis keluarga mengiringi pemakamannya.
Puluhan warga mengantar jenazah Raden Rangga ke peristirahatan terakhirnya di TPU Desa Grinting. Di antara para pelayat terlihat para mantan istri dan anak-anak Raden Rangga.