Mintobasuki Pati 3 Hari Terendam Banjir, Akses Putus-Bantuan Tak Datang

Mintobasuki Pati 3 Hari Terendam Banjir, Akses Putus-Bantuan Tak Datang

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 02 Des 2022 14:58 WIB
Desa Mintobasuki terendam banjir, Jumat (2/12/2022).
Desa Mintobasuki, Pati, terendam banjir, Jumat (2/12/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati -

Banjir melanda di beberapa wilayah di Kabupaten Pati. Akses jalan warga Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, terputus karena ketinggian banjir mencapai satu meter.

Pantauan detikJateng, Jumat (2/12/2022) pukul 13.00 WIB, genangan air di Mintobasuki mencapai satu meter. Jalan desa pun tidak bisa dilewati kendaraan. Warga menggunakan perahu untuk beraktivitas sehari-hari.

Salah satu warga, Sutrimo, mengatakan banjir di desanya sudah berlangsung tiga hari ini. Ketinggian air terus mengalami kenaikan karena kiriman dari wilayah Pati bagian selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banjir di Mintobasuki sudah tiga hari. Dikarenakan kiriman dari selatan yang memang melanda di wilayah Winong, Tambakromo yang arahnya ke sini," jelas Sutrimo ditemui di lokasi, Jumat (2/12).

"Kemungkinan di sini daratan yang paling rendah, jadi tumpahan air ke selatan barat jatuhnya di sini. Pasti di sini banjirnya paling lama, Sungai Juwana meluap," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan ada sekitar 200 rumah warga terendam banjir. Genangan banjir mencapai satu meter, akses jalan lumpuh karena terendam banjir.

"Ada 200-an rumah, ketinggian air sampai satu meter sampai pinggang orang dewasa. Saat ini warga lumpuh, akses jalan terisolasi," jelasnya.

Menurutnya belum ada bantuan dari pemerintah daerah. Termasuk kebutuhan logistik bagi warga yang terendam banjir.

"Kita berharap untuk dari pemerintah untuk memperhatikan keadaan di wilayah Mintobasuki khususnya di wilayah RW 2. Baru nasi bungkus, logistik belum ada sama sekali," jelasnya.

Terpisah, Kepala Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Saryadi, mengatakan akses jalan desa terputus. Warga menggunakan perahu untuk aktivitas sehari-hari.

"Akses jalan sementara terputus semua. Akses jalan warga menggunakan perahu," terang Saryadi ditemui di lokasi.

Dia berharap agar ada bantuan dari pemerintah daerah. Sebab kata dia hingga sekarang belum ada bantuan dari dinas terkait.

"Mudah-mudahan pemerintah memberikan bantuan kepada warga kami yang menjadi korban banjir, karena daerah sini istilahnya embung, banjir dari selatan mengumpul ke sini," ungkap Saryadi.




(aku/rih)


Hide Ads