Seratusan warga terdampak banjir bandang di Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, mengungsi ke masjid setempat. Warga membutuhkan bantuan makanan hingga air bersih.
"Yang mengungsi di masjid kurang lebih ada 100 jiwa, yang bapak-bapak kembali ke rumah masing-masing, yang ada di sini memang rumah rusak parah ada 50 KK ada di sini," kata Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat, kepada wartawan ditemui di Desa Sinomwidodo, Kamis (1/12/2022).
"Warga membutuhkan makanan cepat saji, beras gula, minyak dan makanan untuk balita dan untuk lainnya bahan bangunan," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengungsi adalah warga yang rumahnya rusak parah diterjang banjir bandang kemarin. Mirza menyebut posko dan dapur umum akan didirikan sampai warga kembali beraktivitas normal kembali.
"Kita akan mendirikan dapur umum ini sampai masyarakat bisa beraktivitas normal dua hari ke depan, dapur umum kita pertahankan dulu," jelasnya.
Selain itu, warga juga membutuhkan air bersih karena banjir yang sempat setinggi dua meter pada Rabu (30/11) malam, juga merendam sumur milik warga.
"Sumur belum pembersihan ini diupayakan membersihkan, harapan sudah dipakai bisa aktivitas setelah itu mereka bisa masak di rumah," jelasnya.
Terkait rumah warga yang rusak akan didata tingkat kerusakannya. Selanjutnya data akan dilaporkan kepada Pemkab Pati untuk diajukan bantuan.
"Hari ini kita mendata untuk kita sampaikan besok pagi. Untuk bantuan pemerintah daerah rawan bencana, bulan ini sudah empat kali, kali ini yang paling besar," ungkapnya.
Mirza melanjutkan, selain Desa Sinomwidodo, ada empat desa lainnya di Kecamatan Tambakromo yang terkena banjir bandang. Namun banjir bandang paling parah di Desa Sinomwidodo.
Sementara itu, salah satu warga terdampak, Sutri (60), mengatakan kini hanya mengandalkan bantuan. Sebab perabotan rumah miliknya rusak akibat banjir bandang.
"Tadi malam (air) sampai dua meter. Kulkas, dinding jebol, almari ambruk semua," kata Sutri ditemui di Desa Sinomwidodo.
Dia menjelaskan genangan banjir berlangsung sekitar tiga jam, mulai pukul 19.00 WIB sampai 22.00 WIB. Sutri bersama keluarga memilih bertahan di atas perabot rumah yang tidak rusak.
"Tadi malam bertahan di sini, karena banjir tinggi dan berlangsung cukup lama," ujarnya.
(rih/ams)