Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dicolek lewat Twitter terkait penganiayaan yang terjadi di sebuah karaoke di Boyolali. Ia mengatakan sudah berkomunikasi dengan Pangdam IV/Diponegoro soal itu.
Ganjar menjelaskan sudah menghubungi Bupati Boyolali dan pihak kepolisian sudah mengurusnya. Ganjar juga menyebut sudah berkomunikasi dengan Pangdam IV Diponegoro terkait dugaan adanya oknum TNI.
"Udah, sudah saya kontak bupati, kepolisian sudah ngurus. Saya sudah komunikasi dengan Pak Pangdam. Kita mau semua adil, kalau semua sedang dilidik disidik kepolisian saya serahkan ke penegak hukum. Kalau ada oknum dari aparat biarkan dibina oleh mereka dan Pak Pangdam punya concern betul pada ini," kata Ganjar kepada detikJateng di kantornya, Kamis (24/11/2022).
Ganjar mengatakan, dari informasi yang diterima saat kejadian itu ada orang-orang yang dalam kondisi pengaruh minuman keras. Maka menurutnya pemerintah daerah harus memantau tempat-tempat hiburan serupa, jika perlu berantas minuman keras ilegal.
"Saya ingatkan kepada pemerintah daerah untuk betul-betul jaga situasi seperti ini sehingga tempat-tempat hiburan semacam itu juga mesti dapat pantauan. Karena itu rentan. Kalau tidak salah mabuk semua itu, kalau tidak salah informasinya begitu. Kalau tidak, kosek (berantas) aja mirasnya apalagi ilegal," kata Ganjar kepada detikJateng, Kamis (24/11/2022).
"Saya ada fotonya tapi saya tidak mau nge-judge. Tapi juga saya tidak mau ini berhenti, siapapun diproses," imbuhnya .
Untuk diketahui, PA Spa & Karaoke Boyolali sempat mencolek Ganjar di Twitter soal kejadian itu yang kemudian viral. Supervisor PA Karaoke Ansharri mengatakan peristiwa terjadi hari Senin (21/11) lalu.
Lima staf menjadi korban pemukulan warga sipil dan orang yang diduga oknum TNI. Berawal dari empat orang protes karena tidak mendapatkan ruangan. Peristiwa itu sudah dilaporkan ke Polres Boyolali.
"Jadi yang ngamuk-ngamuk di sini itu kurang lebih empat orang. Korbannya itu ada waitress kita satu, terus yang menjaga kasir, terus sama kasir dua, dan sekuriti kita. Korban kurang lebih lima," kata Ansharri, Rabu (23/11).
"Kalau untuk anggota TNI di video itu kan sudah tertera, dia kan mukul yang pas di pojokan itu," sambungnya.
Sementara itu dikutip dari detikNews, Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan mengatakan pihaknya sedang mendalami dugaan keterlibatan anggota Kopassus dalam penganiayaan itu.
"Kita sudah perintahkan cek dan periksa. Masih kita dalami (anggota yang terlibat)," kata Iwan kepada detikNews, Kamis (24/11/2022).
(ahr/dil)