Sopir Bus Maut Gunung Pegat Wonogiri Syok, Polisi: Nangis Kalau Ngomong

Sopir Bus Maut Gunung Pegat Wonogiri Syok, Polisi: Nangis Kalau Ngomong

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Selasa, 22 Nov 2022 15:55 WIB
Konferensi pers kecelakaan minibus maut di rumah Kadus Bendungan, Kulurejo, Nguntoronadi, Wonogiri, Selasa (22/11/2022).
Konferensi pers kecelakaan minibus maut di rumah Kadus Bendungan, Kulurejo, Nguntoronadi, Wonogiri, Selasa (22/11/2022). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Kecelakaan minibus maut menewaskan delapan penumpang di kawasan Gunung Pegat, Wonogiri, Senin (21/11) malam. Sopir minibus itu telah diamankan polisi, namun belum bisa dimintai keterangan karena masih syok.

Kecelakaan maut itu terjadi di Dusun Kepuh Kulon, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, sekitar pukul 20.30 WIB. Minibus itu mengangkut rombongan tilik bayi dari Dusun Bendungan, Desa Kulurejo, Nguntoronadi.

"Kami hanya sebentar wawancara (dengan sopir), karena masih syok. Sehingga kami belum periksa yang bersangkutan. Kalau stabil, bisa dimintai keterangan, baru kami mintai keterangan," kata Kasat Lantas Polres Wonogiri AKP Maryono kepada wartawan, Selasa (22/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut polisi, sopir minibus KSU Panca Tunggal berpelat nomor AD 1684 BG itu adalah Wantiyo (44) warga Dusun Bendungan, Kulurejo, Nguntoronadi.

"Sekarang posisinya (sopir bus) ada di Kantor Satlantas Polres Wonogiri. Kondisinya baik, tapi nangis kalau mau ngomong itu. Hingga kini belum ditetapkan tersangka," kata Maryono.

ADVERTISEMENT

Maryono mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Tim TAA Polda Jawa Tengah juga masih mendalami kasus itu. Polisi belum bisa memberi kepastian penyebab kecelakaan itu.

"Kemungkinan human error ada," ujar Maryono menjawab pertanyaan wartawan.

Maryono menjelaskan, kecelakaan itu terjadi di jalan desa. Sedangkan jalan raya di dekat lokasi kecelakaan itu masuk kawasan Gunung Pegat.

Menurut dia, kondisi jalan di Gunung Pegat bagus dan baik. Sedangkan kondisi jalan desa tempat kecelakaan itu disebut kurang baik. Jalan di perkampungan itu memiliki turunan dan tanjakan.

Maryono menjelaskan, jumlah penumpang minibus itu 36 orang. Delapan orang meninggal dan enam orang lainnya masih dirawat di RSUD Wonogiri dan Hermina Wonogiri. Sedangkan penumpang lainnya rawat jalan. Sebagian penumpang yang dirawat mengalami retak tulang.

Maryono menambahkan, minibus itu idealnya diisi 14 orang. Namun, saat kejadian bus itu mengangkut 36 orang.

"Imbauan kami jika ada kendaraan yang memang biasa digunakan untuk mengangkut umum, perlu pengecekan kelayakan jalan. Jangan memaksakan terlalu banyak membawa penumpang. Lebih baik cari atau tambah angkutan lain demi keselamatan," kata Maryono.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan hasil analisa terhadap kecelakaan yang menimpa minibus AD 1684 BG itu, petugas menemukan kondisi minibus tidak laik jalan.

"Kondisi kendaraan bus KSU Panca Tunggal nopol AD 1684 BG tidak layak jalan, dengan kondisi uji KIR terakhir tertanggal 2 Maret 2021. Kondisi ban kiri belakang gundul," kata Iqbal, Selasa (22/11).

"Kapasitas penumpang dalam buku uji sebanyak 14 orang, kemudian pada saat terjadi kecelakaan lalu lintas memuat penumpang sebanyak 36 orang," jelasnya.




(dil/rih)


Hide Ads