.webp)
Tujuh santri asal Brebes, Jawa Tengah, menjadi korban bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Tiga di antaranya meninggal, sedangkan empat lainnya luka-luka.
Tujuh santri itu berasal dari Desa Banjarsari, Kecamatan Bantarkawung, Brebes. Kepala Desa Banjarsari, Armas, mengatakan para korban merupakan warga Banjarsari yang tengah belajar di Pondok Pesantren Aljawahir, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Mereka menjadi korban karena tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Senin (21/11) kemarin.
"Semuanya ada tujuh yang menjadi korban. Tiga orang tewas dan empat luka luka," ungkap Armas ditemui di rumah duka salah satu korban, Selasa (22/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuh korban ini, kata Armas, dipulangkan ke kampung halamannya hari ini. Korban meninggal langsung dimakamkan sedangkan korban luka akan menjalani rawat jalan di Puskesmas Buaran Bantarkawung.
"Korban meninggal semua dibawa pulang dan dimakamkan di kampungnya Dukuh Cigunung. Yang luka juga dibawa ke Banjarsari untuk menjalani pengobatan," jelasnya.
Santri asal Desa Banjarsari, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, korban gempa Cianjur:
Korban meninggal
1. Muhamad Wildan (16)
2. Husnul Yaqin (23)
3. Faiz Nurpahmi (20)
Korban luka-luka
1. Muamarudin bin Abdulloh (27)
2. M Faqih bin Tarso (12)
3. M Farid Bin Abdul Muhit (14)
4. Bunyanudin Bin Poniman (22)
Terpisah, santri korban selamat, Muamarudin (27), menceritakan sebelum gempa di Cianjur kondisi cuaca terasa panas. Tiba-tiba terjadi guncangan yang menyebabkan bangunan pondok dua lantai ambruk. Pria ini sempat berlari keluar namun tertimpa beton hingga terluka.
Tiga temannya tidak selamat akibat bencana ini. Tiga orang yang meninggal ini tertimpa bangunan pondok.
"Ketika ada guncangan langsung lari keluar. Saya hanya luka ringan tertimpa puing. Tapi tiga teman saya, tinggalnya tidak jauh dari pondokan saya tewas," pungkasnya.
(rih/rih)
