Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziah menyebut tingkat pengangguran di Indonesia tahun ini turun. Kendati demikian, Ida menyebut masih ada lulusan sarjana yang menganggur. Apa penyebabnya?
"Pengangguran kita sebenarnya turun ya di 2022 ini dibandingkan dengan 2021 pengangguran kita sekarang TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)-nya 5,8. 2021 TPT kita 6,2," kata Ida ditemui wartawan di Grha Sabha Pramana, UGM, Sleman, DIY, Selasa (22/11/2022).
Dikatakan Ida, pengangguran paling banyak berasal dari lulusan SMA dan SMK. Disusul diploma dan sarjana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih banyak sarjana yang tidak bisa, atau masih menganggur karena ada missmatch. Tidak ada link and match," jelasnya.
Menurutnya, kebutuhan pasar industri tidak sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan SMK, SMA dan diploma. Inilah yang memunculkan pengangguran lantaran lulusan itu tidak terserap di dunia kerja.
"Maka yang dilakukan pemerintah adalah membangun link and match. Pemerintah sekarang punya Perpres 68 Tahun 2021 itu agar pendidikan dan pelatihan vokasi dilakukan, direvitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi diintegrasikan dengan industri," jelasnya.
Dia melanjutkan, tantangan ke depan adalah apakah jenis pekerjaan baru itu sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Sehingga yang perlu disiapkan adalah kompetensi tertentu sesuai dengan pasar kerja.
"Sehingga kebutuhan industri itu tersuplai oleh persiapan yang dilakukan selama mereka mendapatkan pendidikan dan pelatihan vokasi," pungkasnya.
(rih/apl)