Listrik Padam, Nakes Rawat Korban Gempa Cianjur di Tengah Kegelapan

Regional

Listrik Padam, Nakes Rawat Korban Gempa Cianjur di Tengah Kegelapan

Tim detikJabar - detikJateng
Senin, 21 Nov 2022 20:40 WIB
Nakes RSUD Sayang tangani pasien dengan lampu senter
Nakes RSUD Sayang Cianjur tangani pasien korban gempa dengan lampu senter. Foto: Ikbal Selamet/detikJabar
Solo -

Gempa Cianjur tak hanya mengakibatkan korban jiwa dan luka, tapi juga bangunan ambruk hingga listrik padam. Tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Sayang Cianjur pun terpaksa merawat pasien korban gempa di tengah kegelapan.

Dilansir detikJabar, jaringan listrik padam membuat penanganan korban terutama yang dirawat di halaman RSUD minim penerangan. Salah seorang nakes RSUD Sayang Cianjur, Jajat Multazam, mengaku terkendala dalam merawat pasien.

"Sulit untuk infus pasien, termasuk untuk penanganan yang mengalami luka robek. Ada beberapa bagian di rumah sakit yang sudah menyala, tapi yang di halaman parkir ini masih minim pencahayaan," kata Jajat, Senin (21/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJabar, tampak juga sejumlah nakes menggunakan senter hingga flash dari telepon seluler untuk melakukan penanganan medis.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah menghubungi PLN agar secepatnya melakukan normalisasi jaringan listrik.

ADVERTISEMENT

"Saya minta diutamakan normalisasi jaringan listrik ke RSUD, supaya korban yang patah tulang bisa segera menjalani operasi," kata Herman.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pemprov juga sudah berkoordinasi dengan PLN supaya jaringan listrik kembali normal.

"Tadi terlihat sudah ada yang menyala, tapi diharapkan segera normal semuanya. Terutama jaringan listrik. Saya sudah komunikasikan dengan PLN," kata Ridwan Kamil.

Untuk diketahui, usai gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11) siang pukul 13.21 WIB, jaringan listrik di Cianjur mati total. Bahkan hingga pukul 19.12 WIB, jaringan listrik masih padam.

Diberitakan sebelumnya, gempa Cianjur mengakibatkan korban luka mencapai ratusan orang hingga sore ini. Para korban ada yang dibawa ke RSUD Sayang, bahkan pasien membeludak di halaman rumah sakit.

Dilansir detikJabar, pantauan di RSUD Sayang Cianjur hingga pukul 17.30 WIB, ambulans dari berbagai wilayah di Cianjur terus berdatangan membawa korban luka ke RSUD Sayang Cianjur.

"Pasien sudah membeludak, jumlah korban luka akibat gempa mencapai 700 orang. Kebanyakan mengalami patah tulang," kata Bupati Cianjur Herman Suherman, Senin (21/11) sore.

Para korban gempa pun ada yang terpaksa dirawat di halaman RSUD, bahkan di antaranya dirawat di atas aspal beralaskan terpal. Tenaga kesehatan dari puskesmas, Polri dan TNI pun diterjunkan untuk membantu menangani korban gempa.

Herman menyebut Pemkab Cianjur akan membangun posko kesehatan darurat di halaman Pendopo Cianjur, mengingat RSUD sudah tak dapat menampung pasien lagi.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads