Kasus COVID-19 di Kota Semarang kembali meningkat. Meski kenaikan sudah diperkirakan namun lonjakan COVID-19 di bulan November melebihi prediksi.
"Secara pola sama, tapi di bulan November ini angkanya jauh lebih tinggi dari angka prediksi tapi polanya sama," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam saat ditemui di kantornya, Jalan Pandanaran, Semarang, Senin (21/11/2022).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, per Minggu (20/11), angka COVID-19 aktif di Semarang tercatat mencapai 178 kasus. Angka tersebut turun dari Sabtu (19/11) yang mencapai 183 kasus, tertinggi di bulan November.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan COVID-19 sebenarnya mulai terlihat pada pertengahan Oktober di mana yang sebelumnya rata-rata kasus aktif per hari 30 kasus naik menjadi sekitar 50 kasus per hari.
Kemudian pada 20 Oktober naik 25 kasus dari 56 kasus harian menjadi 81 kasus harian. Dan tembus 146 kasus harian pada 28 Oktober, dari hari sebelumnya 93 kasus.
Hakam menyebut bahwa persentase kenaikan tertinggi ada pada usia 10-19 tahun atau usia anak sekolah.
"Anak sekolahan naik sekitar 78 persen," ungkapnya.
Dinas Kesehatan memprediksi angka COVID-19 akan kembali mengalami kenaikan panjang pada akhir Desember hingga awal Januari mendatang. Namun, ia tak menjelaskan alasan prediksi kenaikan tersebut.
"Kalau lihat di prediksi kita, Januari masih tetap terjadi lonjakan," kata Hakam.
Karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan terutama untuk penggunaan masker. Hakam juga berharap capaian vaksin booster di Kota Semarang terus meningkat.
"Booster Kota Semarang angkanya di angka 65 persen tapi kan ini campur baik orang yang KTP Semarang maupun yang domisili, harapannya bisa mencapai 80 syukur-syukur di 90 persen, karena yang terpapar, masuk rumah sakit rata-rata yang punya komorbid, belum vaksin," jelasnya.
(rih/aku)