Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day diperingati tiap tanggal 19 November atau tepat pada Sabtu (19/11) besok. Apa itu Hari Toilet Sedunia? Berikut sejarahnya serta misi di balik peringatan Hari Toilet Sedunia.
Sejarah Hari Toilet Sedunia 19 November
Sejarah Hari Toilet Sedunia berawal dari pendirian World Toilet Organization pada 19 November 2001. Pada hari yang sama juga diselenggarakan World Toilet Summit, pertemuan global perdana yang membahas seputar krisis sanitasi.
Dilansir situs World Toilet Organization (WTO) yang diakses detikJateng pada Jumat (18/11/2022), WTO atau Organisasi Toilet Dunia merupakan organisasi nirlaba global yang berkomitmen untuk meningkatkan kondisi toilet dan sanitasi di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam situsnya, worldtoilet.org, WTO menyebut gerakan mereka memberdayakan individu melalui pendidikan, pelatihan, dan membangun peluang pasar lokal untuk mengadvokasi fasilitas sanitasi yang bersih dan aman di komunitas masing-masing.
"Kami menyadari perlunya hari internasional untuk menarik perhatian global terhadap krisis sanitasi-jadi kami menetapkan Hari Toilet Sedunia. LSM, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas internasional bergabung untuk memperingati hari global tersebut," dikutip dari worldtoilet.org.
Pada tahun 2013, WTO dan pemerintah Singapura berinisiatif menghasilkan resolusi PBB pertama di Singapura yang berjudul Sanitasi untuk Semua'. Resolusi itu menyerukan tindakan kolektif untuk mengatasi krisis sanitasi global melalui peringatan Hari Toilet Sedunia.
Resolusi tersebut disponsori bersama dan diadopsi oleh 122 negara pada sesi ke-67 Majelis Umum PBB di New York. Pada 24 Juli 2013, Hari Toilet Sedunia tiap 19 November ditetapkan menjadi salah satu hari resmi PBB.
4 Fakta Krisis Sanitasi Global
Menurut WTO dalam situs resminya, berikut fakta-fakta yang berkaitan dengan krisis sanitasi secara global saat ini:
1. Sekitar 297.000 anak balita meninggal setiap tahun karena diare yang disebabkan oleh sanitasi dan kebersihan yang buruk, atau air minum yang tidak aman.
2. Sebagian sekolah di dunia tak memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air untuk siswa. Kurangnya toilet yang bersih dan aman menyebabkan banyak anak perempuan kehilangan pendidikan.
3. Lebih dari setengah populasi global atau 4,2 miliar orang kekurangan sanitasi yang aman. Secara global, setidaknya 2 miliar orang menggunakan sumber air minum yang terkontaminasi tinja.
4. Keuntungan investasi dalam sistem sanitasi yang memadai cukup besar. Setiap $1 yang dikeluarkan untuk sanitasi dapat menghemat $5 biaya medis dan peningkatan produktivitas.
Menurut WTO, empat fakta di atas setidaknya sudah cukup jadi alasan bagi pemerintah di seluruh dunia untuk memberikan perhatian lebih pada sanitasi demi kesehatan rakyatnya.
Nah itulah pengertian tentang Hari Toilet Sedunia yang diperingati setiap 19 November. Semoga bermanfaat Lur!
(dil/ams)