Siswi SMAN 1 Sumberlawang, Sragen, yang diduga menjadi korban perundungan dari gurunya hingga kini belum masuk sekolah. Pihak SMAN 1 Sumberlawang berjanji akan melakukan pendekatan dan membujuk S agar mau sekolah lagi.
"Kami akan melakukan pendekatan secara kekeluargaan, mungkin besok setelah pembinaan dari kepala dinas kami akan bersilaturahmi ke rumah Pak Agung, agar kami bisa membujuknya bisa bersekolah lagi," kata Kepala Sekolah SMA N 1 Sumberlawang, Suranti Tri Umiatsih, Kamis (17/11/2022).
Menurut Suranti, pihaknya sangat berharap S bisa kembali sekolah secepatnya. Sebab, akhir November ini sekolah akan melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya juga berjanji bahwa di sekolah itu tidak akan ada lagi praktek perundungan. Suranti juga berjanji akan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku perundungan di lingkungan sekolah.
"Apabila melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi secara administratif kepegawaian yang menjerat bapak ibu guru. Ada sanksi tertentu yang akan diberikan pihak provinsi," kata dia saat ditemui Polres Sragen, Kamis (17/11/2022).
Pihak sekolah ke depannya akan melakukan pembinaan kepada guru. Pembinaan guru akan menggandeng dinas terkait, termasuk KPA, dan PPA.
Selain itu, program recovery kepada anak akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah perundungan ini.
"Kepada anak-anak maupun kepada bapak ibu guru, kami Insya Allah tanggal 25 November ini akan mengadakan kegiatan untuk merecovery semuanya," ucapnya.
Sementara itu, guru yang diduga merundung siswinya, Suwarno berjanji dirinya tidak akan mengulangi perbuatan perundungan lagi.
"Saya tidak akan mengulangi lagi, dan lebih cenderung memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada siapapun," pungkasnya.
Dalam kasus tersebut, Suwarno dituding telah melakukan perundungan terhadap S, salah satu siswi. Guru matematika itu memarahi S lantaran tidak mengenakan jilbab. Padahal, sekolah tersebut merupakan sekolah umum.
(ahr/aku)