Talut Longsor di 2 Bukit Bayat Klaten Timpa Rumah hingga Masjid

Talut Longsor di 2 Bukit Bayat Klaten Timpa Rumah hingga Masjid

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 16 Nov 2022 16:36 WIB
Kondisi longsor di wilayah perbukitan Desa Krakitan, Bayat, Klaten, Rabu (16/11/2022).
Kondisi longsor di wilayah perbukitan Desa Krakitan, Bayat, Klaten, Rabu (16/11/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Tanah longsor terjadi di dua bukit wilayah Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Tanah longsor dari dua bukit itu menghantam kandang ternak, masjid, dan rumah.

"Longsor terjadi Selasa (15/11) malam. Hujan turun sejak magrib sampai pukul 21.00 WIB," kata Ngatimin (60) warga Dusun Kayuan, Desa Krakitan, kepada detikJateng di lokasi, Rabu (16/11/2022) siang.

Ngatimin mengatakan, longsor talut tebing bukit Paruk itu menimpa rumah ibu mertuanya, Ngadiyem (80).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumahnya kosong, ibu (menginap) di rumah saya. Saat longsor tidak ada suara karena melorot tanahnya," lanjut Ngatimin.

Menurut Ngatimin, tebing talut yang rontok tersebut berada di halaman rumah tetangganya, Ratno, yang posisinya di atas rumah ibunya. Tanah longsor itu menimpa tembok belakang rumah.

ADVERTISEMENT
Kondisi longsor di wilayah perbukitan Desa Krakitan, Bayat, Klaten, Rabu (16/11/2022).Kondisi longsor di wilayah perbukitan Desa Krakitan, Bayat, Klaten, Rabu (16/11/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Kena belakang rumah, tapi air dan lumpur masuk rumah. Di belakang rumah saya juga ada batu rontok, tapi tidak ada kerusakan," ujar Ngatimin.

Pantauan di lokasi, tebing talut tersebut persis di rumah Ratno. Tebing yang longsor berketinggian sekitar 4-5 meter dengan panjang sekitar 5 meter.

Selain tanah yang longsor, tembok talut ikut melorot ke bawah. Sedangkan teras rumah Ratno di atas titik longsor sudah retak dan atapnya melengkung karena pengaruh gerakan tanah.

Sementara itu, tanah longsor yang dipicu hujan deras juga terjadi di Dusun Tobong, Desa Krakitan, Bukit Sidoguro. Tebing setinggi 20 meter longsor menimpa kandang ayam dan masjid Nurul Hidayah.

"Longsor sekitar pukul 20.00 WIB kemarin malam (Selasa 15/11). Saat kejadian saya sedang mengaji bersama anak TPA," kata Mukid, ketua RW 20, kepada detikJateng.

Saat mengaji dan hujan deras itu, ungkap Mukid, terdengar suara keras di belakang masjid. Saat dicek ternyata Bukit Sidoguro longsor menimpa kandang ayam.

"Kandang ayam ambruk rata dengan tanah, ayam dan entok tertimbun. Masjid hanya kena bagian pojok, materialnya batu dan pohon," lanjut Mukid.

Kades Krakitan, Nurdin mengatakan tidak ada korban jiwa atau luka dari dua kejadian tersebut. Pembersihan di bukit Sidoguro sudah dilakukan warga.

"Bukit Sidoguro mengenai kandang ayam dan masjid sebagian, " kata Nurdin.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Pemkab Klaten, M Ismail yang melakukan asesmen di dua lokasi longsor itu menyatakan, lokasi kejadiannya masuk wilayah Desa Krakitan.

"Sidoguro yang longsor tingginya 20 meteran. Di Bukit Patuk (longsor) talut tebing tingginya sekitar 4 meter dan mengenai rumah yang kosong," kata Ismail.




(dil/ahr)


Hide Ads