Kata kunci 'Apokaliptik adalah' trending di Google belakangan ini. Dilihat detikJateng, kata kunci 'Apokaliptik adalah' tersebut sudah menyedot hingga 50 ribu pencarian.
Lalu, apa itu Apokaliptik? Berikut pengertiannya dari berbagai kamus daring.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apokaliptik adalah pemikiran yang berkaitan dengan kehancuran dunia pada akhir zaman atau kiamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih senada dengan pengertian KBBI, dalam kamus Macmillan, apokaliptik adalah menggambarkan atau mengharapkan saat ketika hal-hal yang sangat buruk akan terjadi atau dunia akan hancur.
Sementara itu, dalam kamus Oxford, apokaliptik diartikan menggambarkan kerusakan dan kehancuran yang sangat serius di masa lalu atau masa depan.
Menurut kamus Merriam-Webster, apokaliptik juga berkaitan dengan akhir zaman atau kiamat. Selain itu, disebutkan pula bahwa apokaliptik merupakan firasat bencana yang akan segera terjadi atau malapetaka terakhir.
Dalam kamus Collins, apokaliptik berarti berkaitan dengan atau melibatkan prediksi tentang bencana di masa depan dan kehancuran dunia.
Dalam beberapa kamus di atas dapat dilihat bahwa pengertian apokaliptik seluruhnya hampir mirip, yaitu mengenai kehancuran dunia atau kiamat.
Sementara itu, dalam pengantar buku 'Christian Reflection: A Series in Faith and Ethics' dijelaskan banyak kekerasan atau kejahatan agama terinspirasi dari paham apokaliptik.
Hal tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman dari paradigma apokaliptik. Lebih lanjut, dalam buku tersebut dijelaskan bahwa paham tersebut juga sering dikaitkan dengan agenda politik, ekonomi, dan sosial yang tidak secara eksplisit bersifat religius.
Ramai Dikaitkan dengan Kematian Keluarga di Kalideres
Sementara itu, apokaliptik sebelumnya ramai diperbincangkan setelah dikaitkan dengan tewasnya empat orang sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Kriminolog UI Adrianus Meliala mengungkapkan analisisnya soal dugaan sekeluarga Kalideres menganut sekte apokaliptik. Dia menduga korban yang tidak mendapatkan asupan makanan selama beberapa waktu merupakan salah satu ritual dalam sekte tersebut.
"Nah yang mau saya cermati adalah bahwa apakah hal ini memang suatu upaya dari pelaku pembunuhannya. Misalnya untuk membuat orang lain tidak curiga atau ini bagian dari ritual, bagian dari satu kelengkapan upacara bagi orang-orang yang memang punya satu cara berpikir berkeyakinan yang agak ekstrem," kata Adrianus kepada wartawan, Selasa (15/11).
Adrianus mengatakan sejumlah kasus serupa ditemukan di beberapa negara. Kasus itu memiliki benang merah dan berkaitan dengan sekte apokaliptik.
"Dalam beberapa media saya katakan sebagai memiliki kecenderungan apokaliptikal, ingin mati, ingin segera meninggalkan dunia, ingin segera datang atau sampai kepada dunia nirwana. Begitulah kurang lebih yang mungkin saja dialami oleh mereka," katanya.
Respons Polisi soal Teori Apokaliptik Dikaitkan dengan 4 Orang Tewas di Kalideres
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan angkat bicara soal analisis tersebut. Zulpan mengatakan pihaknya belum sampai pada tahap kesimpulan dari penyebab kematian keluarga korban.
"Kita sudah dapat beberapa bukti di TKP, petunjuk, dan sebagainya. Tetapi memang belum bisa kami sampaikan secara detil karena masih memerlukan waktu. Tapi memang bisa dikatakan ini tidak mengarah kepada kelaparan," kata Zulpan.
Zulpan meminta masyarakat bersabar terkait penyebab kematian keluarga 'mengering' tersebut. Dia menyebut penyelidikan sampai saat ini masih berlangsung.
"Itu belum bisa saya sampaikan dulu (dugaan ikut sekte) karena itu mengarah pada kesimpulan jadi belum bisa saya sampaikan. Sementara tim masih bekerja. Kita akan sampaikan kepada masyarakat secara scientific investigation apa penyebab kematian. Yang bisa dipastikan bukan karena kelaparan. Tapi penyebabnya apakah mereka menganut aliran tertentu atau ada hal lain masih didalami," pungkas Zulpan.
(sip/dil)