Helm merupakan salah satu hal yang paling krusial untuk para pembalap termasuk dalam balapan MotoGP. Kira-kira berapa sih harga helm yang dipakai oleh pembalap MotoGP?
Mugiyono (40) warga Desa Karangmojo, Kecamatan Karanggayam, Kebumen selama ini menjadi salah satu sosok pendamping Bagnaia hingga akhirnya bisa mengantarkannya menjadi juara dunia motoGP 2022. Pria yang sekarang tinggal di Cikarang, Jawa Barat ini bertugas sebagai Racing Service Helm KYT dan Suomy yang dikenakan oleh para pembalap dari kelas Moto3, Moto2 hingga MotoGP, termasuk helm Bagnaia.
Pecco sapaan akrab Francesco Bagnaia berhasil menyabet juara dunia motoGP 2022 setelah finis di urutan kesembilan pada balapan seri terakhir di Circuit Ricardo Tormo, Valencia. Kesuksesan itu tak lepas dari peran Mugiyono. Bahkan, ia juga berhasil mengantarkan Augusto Fernandez sebagai juara Moto2 dan Enea Bastianini meraih juara 3 di kelas MotoGP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sudah bertahun-tahun menangani helm pembalap, Mugi mengaku hingga saat ini belum tahu persis harga helm yang dipakai para pembalap kelas dunia itu.
"Kalau harga helm yang dipakai pembalap jujur saja kurang tahu, tapi kalau replikanya itu sekitar Rp 6 juta ke atas, yang asli pasti lebih mahal ya," tutur Mugi sapaan karibnya beberapa waktu lalu.
Saking penasarannya, Mugiyono mengaku pernah mencari informasi langsung kepada manajemen namun tetap tidak mendapatkan jawaban.
"Kalau yang asli kurang tahu karena memang dari manajemen sendiri nggak dikasih tahu harganya. Saya pernah tanya si, itu helm yang buat balap Pecco itu harganya berapa sih? Terus kata manajemen, nggak semua informasi saya kasih ke kamu mohon maaf Mugi, gitu jawabnya," ucap Mugi.
Mugi bercerita pembalap yang memakai helm KYT dan Suomy dan ditanganinya berjumlah 12 orang. Jika ada tambahan total menjadi 14 pembalap.
Mugiyono menyebut, dari kelas Moto3 ada empat pembalap, Moto2 empat pembalap dan kelas MotoGP ada tiga.
"MotoGP-nya ada Aleix Espargaro pakai KYT, Enea Bastianini pakai KYT, ada Francesco Bagnaia pakai Suomy. Tapi terkadang ada pembalap Wild Card yang pakai KYT jadi total 12 pembalap," kata Mugi.
Cerita menarik pun sering menemani Mugi saat melayani para pembalap. Candaan juga sering ia selipkan agar pelayanan tidak terasa canggung dan kaku.
"Cerita menariknya kalau pas lagi fitting, kadang-kadang aneh-aneh gitu. Semua pembalap saya fitting satu per satu ya lucu-lucuan gitu kayak megang kepalanya kan emang harus perfect ya, ada yang minta busa sebelah kanan atau sebelah kiri, terus saya ngeledekin kepala lo beda sih sama kepala saya, kepala kamu aneh sambil ketawa-ketawa gitu," celetuknya.
Selengkapnya di halaman berikut...
Mugi pun melayani semua pembalap dengan profesional. Semua keluhan pembalap, langsung ditangani untuk mendukung performa maksimal di lintasan balap. Alhasil, mereka puas dengan tangan dingin Mugi dan tak pernah ada komplain.
"Kalau dikomplain jarang sih, karena sebelum waktunya balap itu helm sudah siap, setelah selesai balap saya di sampingnya, terus helmnya saya ambil terus saya ganti mana yang kotor kayak busa pipi atau kepala itu kotor atau memang keringetan banget contohnya kayak Enea gitu saya ganti yang baru. Kalau kacanya baret saya ganti baru, begitu sih. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada komplain sih," imbuh Mugi.
"Permintaan yang aneh-aneh selama ini juga belum ada sih, standar aja misal tear off, size gitu, saya juga memenuhi dengan keinginan dia gitu gak ada yang aneh-aneh sih," sambungnya.
Bertahun-tahun dekat dengan para pembalap kelas dunia, tentunya mereka juga tahu jika Mugi berasal dari Indonesia. Mugi pun juga tahu persis karakter masing-masing pembalap yang ia tangani.
"Kalau Pecco itu sosoknya cenderung ke pendiem, nggak banyak omong, serius. Kalau Enea sendiri kocak orangnya suka bercanda gitu suka negur dulu kayak Aleix Espargaro," terangnya.
Untuk diketahui, sebelum menangani helm di ajang balap motoGP, Mugi bekerja di pabrik helm KYT dan Suomy di daerah Cikarang sejak 2004. Oleh karena tuntutan pekerjaan, akhirnya ia harus bertugas memberikan servis helm terbaik untuk para pembalap. Bahkan, beberapa tahun sebelumnya ia terjun terlebih dahulu melayani pembalap pada kejuaraan balap lokal.