Perjalanan Mugiyono, Dari Pekerja Pabrik Jadi Teknisi Helm Bagnaia Juara MotoGP

Perjalanan Mugiyono, Dari Pekerja Pabrik Jadi Teknisi Helm Bagnaia Juara MotoGP

Rinto Heksantoro - detikJateng
Rabu, 09 Nov 2022 09:55 WIB
Mugiyono, Cah Kebumen di Balik Kemenangan Enea Bastianini di Qatar 2022
Mugiyono, cah Kebumen di balik kemenangan Enea Bastianini di Qatar 2022 (Foto: dok. pribadi)
Solo -

Nama Mugiyono menjadi perbincangan hangat setelah Francesco Bagnaia sukses menjuarai MotoGP 2022. Pria asal Kebumen itu punya andil dalam mengantarkan pebalap asal Italia tersebut dalam merengkuh gelar juara dunianya.

Selama ini Mugi--begitu sapaan akrabnya--bertugas sebagai Racing Service Helm KYT dan Suomy yang dikenakan oleh para pebalap. Mulai kelas Moto3, Moto2, hingga MotoGP. Termasuk helm yang dikenakan oleh juara dunia Bagnaia juga menjadi salah satu yang ditangani oleh pria asal Desa Karangmojo, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, itu.

Sebelum bertugas menangani helm di ajang balap MotoGP, Mugi bekerja di pabrik helm KYT dan Suomy. Simak perjalanan Mugiyono di sini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mugi mengawali kariernya sebagai pekerja di pabrik KYT dan Suomy di daerah Cikarang sejak 2013. Selanjutnya, karena tuntutan pekerjaan, akhirnya ia harus bertugas memberikan servis helm terbaik untuk para pebalap. Awalnya ia terjun terlebih dahulu melayani pebalap pada kejuaraan balap lokal.

"Ya saya kan memang kerja di pabriknya di pabrik helm KYT yang di Cikarang. Itu pabrik berdiri tahun 2004, tapi saya berkecimpung itu tahun 2013. Itu sudah mulai balap servis helm, tapi waktu itu saya belum berkecimpung di dunia balap MotoGP," terang Mugi saat dihubungi detikJateng, Senin (7/11/2022).

ADVERTISEMENT

"Awalnya saya dulu di (balapan) lokal kayak Kejurda gitu di Jogja, Bandung, Surabaya. Awalnya begitu. Habis lokal, saya masuk ke Asia, yaitu Asia Road Racing Champion yang ada di Buriram, di Malaysia, China, Jepang. Jadi tahun 2016-an saya sudah mulai ikut servis balap di MotoGP," imbuhnya.

Sebagai seorang yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia helm, Mugi sangat paham bagaimana cara memberikan servis yang terbaik kepada para pebalap sehingga bisa sukses menuntaskan balapan. Para pebalap yang didukung helm asal Indonesia itu dilayani dengan profesional oleh Mugi. Semua keluhan pebalap, langsung ditangani untuk mendukung performa maksimal di lintasan balap.

Mugiyono, warga Kebumen di balik sukses Bagnaia juara MotoGP 2022.Mugiyono, warga Kebumen di balik sukses Bagnaia juara MotoGP 2022. (Foto: dok. Mugiyono)

"Kalau ada keluhan langsung ke saya, contohnya misal Enea (Bastianini) butuh apa kadang-kadang kalau dia lagi sibuk paling saya WA dulu ke Enea. Kalau pas lagi nggak sibuk, ya langsung ketemu pebalapnya langsung. Saya tanya, 'Kamu butuh kaca apa saja'. Kan helmnya ready ada empat, tapi kadang-kadang cuaca kita nggak pernah tahu. Kadang hujan, kadang mendung, kadang panas. Jadi saya tanya dulu helm mau pasang kaca apa aja gitu. Ke semua pebalap juga gitu, termasuk Bagnaia," paparnya.

Meski mengaku lebih sering bertemu dengan pebalap kelas para raja, ia mengaku tetap menyamaratakan kinerja tanpa membeda-bedakan pebalap lain yang berada di kelas Moto3 atau Moto2. Bertahun-tahun dekat dengan para pebalap kelas dunia, tentunya mereka juga tahu Mugi berasal dari Indonesia.

"Kalau (pebalap) paling dekat si semuanya dekat ya, semua sama akrab, tapi lebih akrab sama yang pebalap MotoGP karena kan kalau sama yang pebalap MotoGP saya ngambil (helm) dan nganterin. Nah, kalau Moto3 kadang papanya yang nganterin, saudaranya atau mekaniknya," lanjutnya.

"Ya kalau ketemu sama pebalap pasti ngobrol. Mereka juga tahu saya dari Indonesia, kan sudah kenal lama," sambung Mugi.

Kemampuannya yang diakui dunia dan dibutuhkan untuk menyukseskan pebalap di setiap lintasan balap membuatnya bangga dan bersyukur. Tahun ini bahkan ia bisa ikut mengantarkan dua juara dunia sekaligus di kelas Moto2 dan MotoGP

Selengkapnya di halaman berikutnya...

Simak Video 'Apa Beda Helm MotoGP dan Helm Harian?':

[Gambas:Video 20detik]



"Kalau untuk membanggakan, saya bangga ya, terutama sama diri sendiri, alhamdulillah, bener-bener nggak nyangka bisa sampai sejauh ini gitu. Bangga juga bisa nganterin dua juara dunia, Augusto Fernandez juara Moto2 dan Francesco Bagnaia juara MotoGP. Sama itu, Enea Bastianini yang juara 3 di MotoGP," lanjutnya.

Namun kebanggaan itu dirasa belum lengkap lantaran belum ada pebalap Indonesia yang ikut terjun di ajang balap sepeda motor paling bergengsi itu. Ia pun berharap tahun depan dan tahun-tahun berikutnya masih bisa kembali ke motoGP sembari menunggu pebalap Indonesia mendapatkan sentuhannya langsung.

"Mudah-mudahan ke depannya ada pebalap Indonesia di ajang Moto2 atau MotoGP, karena sekarang sudah ada Mario Aji di Moto3. Mudah-mudahan tahun-tahun yang akan datang selama saya masih ada di racing service mudah-mudahan saya bisa menangani helmnya pebalap Indonesia yang berkecimpung di Moto2 atau MotoGP, biar lebih bangga," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads