Pakar UNS: Temui Gibran, Anies Lewat 'Jalan Samping' Istana

Pakar UNS: Temui Gibran, Anies Lewat 'Jalan Samping' Istana

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 15 Nov 2022 14:42 WIB
Anies Baswedan unggah foto bareng Gibran Rakabuming di IG. Pertemuan ini terjadi di Solo, Selasa (15/11/2022).
Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa (15/11/2022). (Foto: dok. IG Anies Baswedan)
Solo -

Anies Baswedan bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Solo, hari ini. Kedua berbincang berdua sambil sarapan bersama di salah satu hotel.

Kedekatan keduanya berlanjut saat bersama-sama mendatangi acara Peringatan Haul ke-111 Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di Pasar Kliwon, Solo. Bahkan, Gibran memilih satu mobil dengan Anies Baswedan.

Pakar Komunikasi Politik UNS Solo, Abdul Hakim melihat pertemuan tersebut sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Dari sisi Anies sendiri, survei elektabilitasnya sebagai Calon Presiden (Capres) di Jawa Tengah (Jateng) sangat kurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara hubungan publik, dia perlu intens mendekatkan diri kepada masyarakat Jateng dengan sering berkunjung," kata dia saat dihubungi awak media, Selasa (15/11/2022).

Pria yang akrab disapa Hakim itu menduga ada negosiasi politik antara Anies dan Gibran dalam pertemuan tersebut. Sebab, Gibran merupakan putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

ADVERTISEMENT

"Pertemuan itu secara spesifik, dugaan saya membicarakan negosiasi politik antara Anies dengan Gibran. Kita tahu Mas Gibran sebagai jalan sampingnya istana, sebagai mediator komunikasi dengan Pak Jokowi. Sehingga saya kira kedatangan Pak Anies tak terlepas dari kepentingannya mendapatkan dukungan dari Jokowi," ucapnya.

Sehingga dengan manuver yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu diharapkan dapat mendulang dukungan masyarakat Jateng untuk Anies saat maju di Pemilu 2024.

Hal lain yang dikejar, sambung Hakim, untuk mengurangi resistensi resistensi pendukung Jokowi terhadapnya.

"Karena masalah Anies itu ada dua, yaitu elektabilitasnya, dan sosoknya cenderung diterima dengan sentimen negatif di kalangan pendukung Jokowi. Sehingga dia harus meruntuhkan sentimen negatif itu dengan cara melakukan pendekatan," ujarnya.

Hakim menuturkan, salah satu strategi Jokowi sukses memenangi Pilpres selama dua periode adalah dengannya banyaknya dukungan masyarakat Jateng dan Jogja yang merantau di berbagai daerah di tanah air.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Simak Video: Anies Temui Gibran di Solo, PDIP: Untuk Memperbesar Suaranya

[Gambas:Video 20detik]




Langkah tersebut dicoba dilakukan Anies untuk dapat mendulang suara diberbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, setelah dideklarasikan di dukung Partai NasDem sebagai Capres, posisi Anies saat ini berada di atas angin, karena belum memiliki saingan.

"Setelah deklarasi Anies jadi Capres, hanya satu orang di panggung Capres. Yang lain belum jelas. Ganjar terhalang jabatan gubernur dan juga belum punya dukungan Parpol. Anies memanfaatkan posisinya sebagai Capres yang pasti walau dukungan politiknya belum jelas, bisa melakukan safari dan pendekatan politik secara bebas tanpa tuduhan macam-macam dari masyarakat dan Parpol," kata dia.

Lalu, keuntungan bagi Gibran dalam pertemuan itu adalah untuk memuluskan jalannya bila ingin maju di Pilgub DKI Jakarta. Selama ini, Gibran dikaitkan dengan Pilgub Jateng dan DKI Jakarta.

"Soal Pilgub DKI, posisi Gibran lemah dari segi elektibilitas. Dari segi kultur politik di Jakarta, cenderung tidak memberikan dukungan kepada sosok Gibran," ujarnya.

Artinya jika Gibran berpikir untuk maju di Pilgub DKI Jakarta, dia membutuhkan dukungan dari Anies yang sudah memiliki massa. Hal tersebut untuk mengurangi resistensi masyarakat Jakarta kepada sosok politisi kalangan PDIP nasionalis.

"Sebenarnya sama-sama diuntungkan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(aku/sip)


Hide Ads