Jejak Markas Besar Komando Djawa Era Perang Kemerdekaan di Kepurun Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 12 Nov 2022 11:13 WIB
Monumen Markas Besar Komando Djawa (MBKD) Pos X-I di Dusun Pecokan, Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Desa Kepurun, Klaten, pernah menjadi Markas Besar Komando Djawa (MBKD) di era perang kemerdekaan 1948-1949. Di desa tersebut Kolonel Abdul Haris (AH) Nasution mengoordinir pasukan TNI menghadapi Agresi Militer Belanda di Jogja.

"Saat itu Pak Nasution dari Jawa Timur hendak kembali ke Ibu Kota Yogyakarta akhir 1948 tapi Belanda sudah menduduki Yogyakarta. Kemudian berhenti di Prambanan dan singgah di Desa Taskombang lalu pindah bermarkas di rumah Kades Kepurun pertama Parto Harjono almarhum," jelas Kades Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Sukadi, saat ditemui detikJateng di kantornya, Selasa (8/11/2022).

Menurut Sukadi, Nasution bermarkas di desanya sekitar delapan bulan. Saat Serangan Umum 1 Maret 1949 di Jogja, koordinasi juga dilakukan dari Kepurun.

"Jadi perintah Serangan Umum 1 Maret 1949 dikoordinasikan dari Kepurun yang menjadi Markas Besar Komando Djawa. Termasuk serangan gerilya di kota lain, seperti Ambarawa," jelas Sukadi.

Bekas rumah Kades Kepurun pertama, Parto Harjono, yang sempat menjadi lokasi markas Markas Besar Komando Djawa (MBKD) di Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Saat bermarkas di Kepurun, sambung Sukadi, Kolonel Nasution tidak bersama pasukannya. Di markas itu hanya bersama beberapa orang staf dan dokter.

"Tidak ada pasukan di sini, hanya dengan beberapa staf dan dokter. Jumlahnya sekitar 4-5 orang saja karena kondisi darurat dan sedang perang gerilya," ujarnya.

Raharjo, warga Desa Kepurun, menjelaskan ayahnya yang bernama Saeran menjadi salah satu orang kepercayaan AH Nasution saat bermarkas di Kepurun. Dari cerita orang tuanya, markas Nasution berpindah-pindah.

"Pak Nas (AH Nasuton) tidak hanya di satu rumah, tapi muter tiap malam untuk keamanan. Pindah-pindah rumah, biasanya Bapak dan keluarga yang bantu milih rumah warga," kata Raharjo kepada detikJateng.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...



Simak Video "Video: Sepasang Kuda Berlarian di Jalan Raya Solo-Jogja Bikin Heboh"

(rih/rih)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork