Momen Keakraban Mugiyono Asal Kebumen dengan Para Pembalap MotoGP

Momen Keakraban Mugiyono Asal Kebumen dengan Para Pembalap MotoGP

Rinto Heksantoro - detikJateng
Jumat, 11 Nov 2022 21:34 WIB
Momen keakraban Mugiyono (40), pria asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan para pembalap MotoGP.
Momen keakraban Mugiyono (40), pria asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan para pembalap MotoGP. Foto: dok. Mugiyanto
Kebumen -

Mugiyono (40) pria asal Kebumen, Jawa Tengah punya andil di balik kesuksesan Francesco Bagnaia menyabet Juara Dunia motoGP 2022. Seperti apa momen keakraban Mugiyono dengan 'Pecco' Bagnaia serta pembalap motoGP lainnya?

Pecco, sapaan akrab Francesco Bagnaia, menyabet juara dunia motoGP 2022 setelah finis di urutan kesembilan pada balapan seri terakhir di Circuit Ricardo Tormo, Valencia.

Kesuksesan Pecco tak lepas dari peran Mugiyono. Bahkan,Mugiyono juga turut mengantarkan Augusto Fernandez sebagai juara moto2 dan Enea Bastianini meraih juara 3 di kelas motoGP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mugiyono, warga Desa Karangmojo, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, selama ini menjadi salah satu sosok pendamping Bagnaia di motoGP 2022.

Pria yang sekarang tinggal di Cikarang, Jawa Barat ini bertugas sebagai Racing Service Helm KYT dan Suomy yang dikenakan para pembalap kelas moto3, moto2 hingga motoGP, termasuk helm Bagnaia.

ADVERTISEMENT
Momen keakraban Mugiyono (40), pria asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan para pembalap MotoGP.Momen keakraban Mugiyono (40), pria asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan para pembalap MotoGP. Foto: dok. Mugiyanto

Mugiyono menceritakan, pembalap yang memakai helm KYT dan Suomy yang langsung ia tangani ada 12 orang. Jika ada tambahan bisa mencapai 14 pembalap. Ia menyebutkan, dari kelas moto3 ada empat pembalap, moto2 ada empat pembalap, dan motoGP ada tiga pembalap.

"MotoGP-nya ada Aleix Espargaro pakai KYT, Enea Bastianini pakai KYT, Francesco Bagnaia pakai Suomy. Tapi terkadang ada pembalap Wild Card yang pakai KYT, jadi total 12 pembalap," kata Mugi sapaan akrabnya saat dihubungi detikJateng, Jumat (11/11/2022).

Keakraban Mugi dengan Para Pembalap

Mugi membagikan momen kedekatannya dengan para pembalap kelas dunia itu. Tak hanya saat race, keakraban juga terjalin di luar lintasan seperti ketika sedang main biliar atau makan malam.

"Momen akrabnya misal di luar race, kalau udah selesai race kayak main biliar ya saya temenin. Ada Pecco, Enea dan yang lain. Makan malam bareng gitu saya ada, kalau pas ada jadwal free kemana ya saya ikut," ucapnya.

Ada beberapa cerita menarik saat Mugi melayani para pembalap. Candaan juga sering ia selipkan agar tak canggung dan kaku.

Momen keakraban Mugiyono (40), pria asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan para pembalap MotoGP.Momen keakraban Mugiyono (40), pria asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan para pembalap MotoGP. Foto: dok. Mugiyanto

"Menariknya kalau pas lagi fitting, kadang aneh-aneh gitu. Semua pembalap saya fitting satu per satu, ya lucu-lucuan gitu, kayak megang kepalanya kan emang harus perfect ya. Ada yang minta busa sebelah kanan atau kiri, terus saya ngeledekin, 'kepala lo beda sih sama kepala saya, kepala kamu aneh', sambil ketawa-ketawa gitu," paparnya.

Para pembalap yang didukung helm asal Indonesia itu dilayani Mugi secara profesional. Semua keluhan pembalap langsung ditangani untuk mendukung performa maksimal di lintasan.

Kisah Mugi selanjutnya ada di halaman berikutnya...

"Kalau dikomplain jarang sih, karena sebelum waktunya balap itu helm sudah siap. Setelah selesai balap saya di sampingnya, terus helmnya saya ambil, saya ganti mana yang kotor, kayak busa pipi atau kepala itu kotor atau memang keringetan banget, contohnya kayak Enea gitu saya ganti yang baru. Kalau kacanya baret saya ganti baru, begitu. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada komplain," imbuh Mugi.

"Permintaan yang aneh-aneh selama ini juga belum ada, standar aja misal tear off, size gitu, saya juga memenuhi dengan keinginan dia gitu, gak ada yang aneh-aneh sih," sambungnya.

Bertahun-tahun dekat dengan para pembalap kelas dunia, tentunya mereka juga tahu jika Mugi berasal dari Indonesia. Mugi pun juga tahu persis karakter masing-masing pembalap yang ia tangani.

"Kalau Pecco itu sosoknya cenderung pendiem, nggak banyak omong, serius. Kalau Enea kocak orangnya suka bercanda gitu, suka negur dulu kayak Aleix Espargaro," terangnya.

Meskipun sudah bertahun-tahun menangani helm pembalap dunia, Mugi mengaku hingga saat ini belum tahu persis harga helm mereka. Saking penasarannya, ia pernah mencari informasi langsung ke manajemen.

"Harga helm yang dipakai pembalap jujur saja kurang tahu, tapi kalau replikanya itu sekitar Rp 6 juta ke atas, yang asli pasti lebih mahal. Kalau yang asli kurang tahu, karena dari manajemen sendiri nggak dikasih tahu harganya. Saya pernah tanya, itu helm yang buat balap Pecco harganya berapa? Terus kata manajemen, 'nggak semua informasi saya kasih ke kamu, mohon maaf Mugi', gitu jawabnya," tuturnya.

Mugi juga enggan memberikan informasi terkait penghasilan yang ia dapat dari pekerjaannya.

"Kalau gaji Alhamdulillah cukup, kalau ini rahasia, mohon maaf nih. Alhamdulillah cukup buat biaya anak sekolah, buat keluarga," sebutnya.

Untuk diketahui, sebelum menangani helm di ajang balap motoGP, Mugi bekerja di pabrik helm KYT dan Suomy di Cikarang sejak 2004. Karena tuntutan pekerjaan, akhirnya ia pun harus bertugas memberikan servis helm terbaik untuk para pembalap.

Bahkan, beberapa tahun sebelumnya ia terjun terlebih dahulu melayani pembalap pada kejuaraan balap lokal.

"Saya kan emang kerja di pabriknya, di pabrik helm KYT yang di Cikarang. Itu pabrik berdiri tahun 2004, tapi saya berkecimpung itu tahun 2013, itu udah mulai balap servis helm, tapi waktu itu saya belum berkecimpung di dunia balap motoGP," kata Mugi.

"Awalnya saya dulu di (balapan) lokal kayak Kejurda gitu di Jogja, Bandung, Surabaya. Habis lokal saya masuk ke Asia, yaitu Asia Road Racing Champion yang ada di Buriram (Thailand), di Malaysia, China, Jepang. Tahun 2016-an saya sudah mulai ikut servis balap di motoGP," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(dil/ahr)


Hide Ads