Orang tua siswi SMAN 1 Sumberlawang, Sragen yang menjadi korban perundungan gegara tak pakai jilbab, Agung Purnomo (47) mengungkapkan bahwa putrinya tersebut tidak sekali saja mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan. Bahkan, sebelum mendapatkan teguran dari dari guru Matematika, S sudah dibully oleh kakak kelas.
Kejadian itu, kata Agung terjadi bahkan sebelum kasus teguran dengan guru itu terjadi.Agung menceritakan, dugaan kasus perundungan terjadi sejak awal masuk sekolah yakni dengan menanyai apa agamanya dan alasan tidak memakai jilbab.
"Kedua saat jam kosong, anak saya yang satu meja disamperin kakak kelas ditanyai, sebelahmu agamanya apa kok nggak berjilbab," ucapnya, Jumat (11/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, lanjut Agung, teguran mengenai pemakaian jilbab dilakukan oleh guru matematika yakni Suwarno saat jam pelajaran. Setelah kejadian tersebut, S sempat tidak ingin masuk sekolah, namun setelah dibujuk akhirnya siswa kelas X SMA itu mau masuk sekolah.
"Habis kejadian itu tak rayu-rayu mau masuk lagi. terus di bully kakak kelasnya terima kenang, anak-anak enggak mau keluar. Terus Whatsapp saya minta dijemput, sampai sekarang enggak mau sekolah," ungkapnya.
Agung mengaku, saat kejadian teguran guru matematika itu dirinya sempat didatangi guru-guru. Guru yang bersangkutan mendatangi rumah mereka untuk meminta maaf.
"Saat kejadian itu anak saya WA tapi belum tahu kasusnya, setelah ditelepon nangis baru saya tinggalkan meeting dan bilang kalau guru-guru datang. Katanya bilang bahwa ini diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.
Agung mengaku, pihaknya menginginkan adanya dialog dengan pihak sekolah dan mencarikan solusi terkait persoalan tersebut. Dirinya mengakui memang sempat mendatangi Polres Sragen untuk konsultasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
"Saya cuma minta ruang dialog, dan saya enggak mendapatkan, kita enggak ingin membawa ini ke jalur hukum," ucapnya,
(apl/sip)