Guru Diduga Bully Siswi gegara Jilbab, SMAN 1 Sumberlawang Ingin Mediasi

Guru Diduga Bully Siswi gegara Jilbab, SMAN 1 Sumberlawang Ingin Mediasi

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Kamis, 10 Nov 2022 19:38 WIB
SMA N 1 Sumberlawang Sragen, Kamis (10/11/2022).
SMA N 1 Sumberlawang Sragen, Kamis (10/11/2022). (Foto: dok. istimewa)
Sragen -

Pihak SMAN 1 Sumberlawang, Kabupaten Sragen, akan menggelar mediasi terkait masalah dugaan perundungan gegara jilbab. Pihak sekolah akan mempertemukan guru matematika Suwarno (54), dengan pihak siswi kelas X berinisial S (15) itu.

Kepala Sekolah SMA N 1 Sumberlawang, Suranti Tri Umiatsih mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk penyelesaian masalah tersebut. Termasuk dengan unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Polres Sragen.

"Karena Pak Agung (orangtua S) sudah ke Polres (Sragen), kami juga menunggu jadwal dari Polres. Jadi kami harus sigkronkan waktunya," kata dia saat dihubungi detikJateng, Kamis (10/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita yang akrab disapa Ranti ini mengatakan, jadwal pertemuan pihak sekolah, pihak keluarga S, dan Polres Sragen ini kemungkinan akan dilakukan minggu depan.

Jika diperlukan, pihak sekolah juga akan menghadirkan dinas yang berkaitan dengan SMA, seperti cabang dinas provinsi.

ADVERTISEMENT

"Secepat mungkin kami mengagendakan segera ketemu dengan beliaunya (Agung). Mungkin minggu depan. Kami akan menghadirkan beliaunya, bapak ibu guru, kami juga sudah melakukan koordinasi dengan PPA Polres Sragen," ucapnya.

Dari laporan yang dia terima, S sebenarnya masih mau bersekolah. Kemarin, dia masih masuk sekolah seperti biasa, namun pulang dijemput ayahnya.

"Laporan dari bapak ibu guru yang mengajar, baik-baik saja. Kemarin dijemput orang tuanya," ucapnya.

Ia menuturkan, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di SMAN 1 Sumberlawang. Sehingga pihaknya ingin masalah ini bisa diselesaikan dengan baik-baik. Sebab, dia khawatir masalah ini akan mempengaruhi citra sekolah di mata masyarakat.

"Harapannya bisa ketemu untuk menyelesaikan masalah ini, agar tidak berlarut-larut," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, guru SMAN 1 Sumberlawang Sragen diadukan ke Polres Sragen usai diduga melakukan perundungan kepada salah satu siswi tak berjilbab. Mesti guru matematika itu sudah minta maaf, orang tua S (15), Agung Purnomo meminta ruang diskusi dengan pihak sekolah agar anaknya kembali nyaman bersekolah.

Agung menyebut, anaknya ditegur oleh guru matematika dengan cara yang kurang tepat. S ditegur di tengah pelajaran matematika, di depan seluruh teman-teman sekelasnya.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

"Cuma waktu tempat dan caranya yang mungkin kurang tepat, anak kami ditanyanya agamanya apa, sudah salat belum dengan segala nada tinggi di depan teman-teman segitu banyak kan ada mungkin krisis kepercayaan diri, malu atau ketidaknyamanan yang tercipta di situ," kata Agung kepada detikJateng, Kamis (10/11/2022).

Agung menyayangkan teguran itu keluar dari seorang guru matematika. Bahkan, kata Agung, guru tersebut justru sempat menyebut matematika itu tidak penting.

"(Ditegur) Oleh seorang guru matematika. Yang saya sayangkan adalah saat guru matematika itu justru memberikan statemen di pelajaran yang dia ampu, bahwa matematika itu tidak penting," ujar Agung.

Ditegur di depan kelas begitu rupa, lanjut Agung, anaknya ketakutan. Ironisnya saat minta izin pulang, anaknya justru mendapat teguran oleh guru yang lain.

"Terus akhirnya anak saya sampai ketakutan sampai gemetar, waktu mau minta izin pulang, anak saya satunya ditanyai oleh guru lain cewek, ditanyain 'agamanya apa? kenapa nggak berjilbab? berarti belum dapat hidayah dong'," ujar Agung.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/sip)


Hide Ads