Kendala Pembagian Set Top Box Gratis di Semarang: Ditolak-Salah Sasaran

Kendala Pembagian Set Top Box Gratis di Semarang: Ditolak-Salah Sasaran

Ria Aldila Putri - detikJateng
Kamis, 10 Nov 2022 17:00 WIB
Kominfo Matikan TV Analog, Set Top Box Diburu Sampai Ludes
Ilustrasi Set Top Box (STB). Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Semarang -

Pembagian Set Top Box (STB) bagi warga miskin di Semarang mengalami sejumlah kendala. Selain kuotanya tidak mencukupi, ada pula penolakan dari sebagian masyarakat.

Untuk diketahui, Kabupaten Semarang mendapat bantuan 24.254 STB bagi warga miskin dalam migrasi dari layanan TV analog ke TV digital.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, mengatakan beberapa STB itu sudah didistribusikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun ada beberapa desa yang membuat surat penolakan, jadi ada yang tidak terdistribusikan," kata Wiwin saat ditemui detikJateng di kantornya, Kamis (10/11/2022).

"Ada pula beberapa desa yang sulit koordinasinya, seperti beberapa desa di Kecamatan Bergas," imbuh Wiwin.

ADVERTISEMENT

Menurut Wiwin, 24.254 Set Top Box (STB) itu belum menjangkau seluruh warga miskin di wilayahnya. Di sisi lain, pendataan warga yang berhak menerima bantuan itu juga masih rancu.

"Yang jadi kendala di lapangan karena tidak menggunakan data dari DTKS (Kemensos), melainkan menggunakan P3KE dari Disdukcapil dan hasilnya banyak yang miss di lapangan," ungkap dia.

"Kami sudah bersurat ke Kemendagri mengenai data P3KE yang dirasa error. Dari 24.254 STB yang kami terima, kami rasa belum cukup meng-cover penduduk yang berhak menerima," sambungnya.

Wiwin juga menyebut ada beberapa desa yang menolak pembagian STB karena dinilai tidak merata. Dikhawatirkan bantuan itu justru memicu kecemburuan sosial.

"Ada desa yang menolak, warga yang tidak mampu itu banyak, tapi bantuan STB yang diterima sedikit. Lalu atas dasar kemanusiaan, desa itu menolak bantuan tersebut karena dirasa kurang tepat dan adil," jelasnya.

Wiwin menambahkan, pihaknya juga menerima banyak protes dari masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan STB.

"Masalahnya lagi, dari data tersebut (P3KE), banyak orang yang tidak mampu tidak menerima bantuan dan mereka yang mampu malah mendapatkan bantuan," ujar Wiwin.

Dia mencontohkan, ada warga yang rumahnya lantai dua dan punya mobil tapi dapat bantuan tiga STB.

"Padahal kami tidak tahu-menahu mengenai proses selesai ini, kami hanya menerima data jadi dari pemerintah pusat. Kami hanya dimintai data. Untuk segala macam verifikasi kami tidak tahu, yang menentukan Kemenkominfo," kata Wiwin.

Wiwin pun berharap ada penambahan kuota bantuan STB di Kabupaten Semarang. Dia juga berharap agar jadwal peralihan TV analog ke TV digital diundur. Untuk diketahui, siaran TV analog di Kabupaten Semarang diperkirakan akan mati pada 20 November 2022.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads