Sebanyak 350 nyai dari sejumlah daerah di Indonesia berkumpul di Kota Semarang. Berbagai hal dibahas untuk menghasilkan rekomendasi, salah satunya penanganan kekerasan seksual di lingkungan pesantren.
Silaturahim Nasional Ke-3 (Silatnas III) Bu Nyai digelar di Hotel Patra Semarang selama dua hari yaitu hari Senin (7/11) dan Selasa (8/11) besok. Pesertanya yaitu 350 Ibu Nyai dan 30 Ibu Nyai Khos (sepuh) dari seluruh Indonesia.
Acara pembukaan digelar pagi tadi dihadiri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (Gus Yasin), Katib Syuriyah PWNU Jateng KH Munir Abdul Muchit, Rektor UIN Walisongo Prof Dr KH Imam Taufiq, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Ketua Majelis Masyayikh Pesantren Indonesia KH Abdul Ghofar Rozin, dan Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa. Dalam acara diskusi, Menaker, Ida Fauziyah hadir menjadi pembicara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peran Ibu Nyai semakin meningkat dan semakin penting. Silatnas ini sangat perlu membahas berbagai ihwal tekait pondok pesantren. Termasuk ihwal ekonomi, pendidikan, dan juga perlu membicarakan politik dalam isu peradaban," kata Wakil Ketua Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) KH Hodri Arief saat membuka acara, Senin (7/11/2022).
Ketua Steering Comitee Silatnas III Bu Nyai, Nawal Nur Arafah Taj Yasin mengatakan acara ini juga untuk menyongsong satu abad Nadlatul Ulama. Kegiatan akan berupa pembahasan berbagai hal termasuk di lingkungan pesantren termasuk pelecehan yang dialami santriwati.
"Setelah ada curah pikir diteruskan ke FGD, akan bahas isu strategis di antaranya FGD pertama akan ambil tema sinergitas gerakan perempuan pesantren. Kemudian bagaimana peran bu Nyai, perempuan pesantren, untuk pencegahan kekerasan seksual, yang nantinya akan diintregrasikan ke pesantren," jelas Nawal.
Nawal menyebut sejumlah pesantren sudah memiliki konsep pencegahan pelecehan, salah satunya di Pondok Pesantren Alhamdulillah Rembang. Nantinya hasil pembahasan dalam forum bisa melahirkan rekomendasi.
"Nanti akan menurunkan rekomendasi ditujukan untuk PBNU dan pemerintah," jelasnya.
Selain antisipasi, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu penanganan para korban pelecehan. Pihak pesantren nantinya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak dilakukan untuk mendampingi korban.
"Jadi tidak hanya pelaku yang dituntaskan tapi pendampingan korban juga," tegas anggota Steering Comitee Silatnas III Bu Nyai, Maya Fitria.
(ams/dil)