Korban Banjir di Mangkang Wetan Semarang Minta Bantuan Bersih-bersih Lumpur

Korban Banjir di Mangkang Wetan Semarang Minta Bantuan Bersih-bersih Lumpur

Afzal Nur Iman - detikJateng
Senin, 07 Nov 2022 17:13 WIB
Kondisi terkini di RT 8/RW 7, Mangkang Wetan, Kota Semarang, usai diterjang banjir. Foto diambil Senin (7/11/2022).
Kondisi terkini kawasan yang terdampak banjir di Kelurahan Mangkang Wetan, Kota Semarang, Senin (7/11/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Sejumlah warga terdampak banjir di Kelurahan Mangkang Wetan, Kota Semarang, mulai membersihkan rumahnya dari lumpur yang mengendap. Namun jalan-jalan di lokasi masih tergenang lumpur, warga pun berharap ada bantuan.

"Iya penginnya sih ada, terutama buat bersihin jalan-jalan terutama. Ini kan jalan ini licin," kata Ketua RT 8/RW 7, Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Nur Khafifah, saat ditemui di depan rumahnya, Senin (7/11/2022).

Banjir sempat menggenangi setidaknya empat RT di RW 7, Mangkang Wetan, Minggu (6/11). Namun, RT 8 disebut menjadi yang terparah karena berhadapan langsung dengan tanggul Kali Beringin yang jebol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya jalan-jalan di RT 8 yang hingga kini terlihat masih ada genangan lumpur dampak banjir. Sedangkan di area sekitarnya, lumpur hanya tersisa sedikit dan sebagian besar sudah mengering.

"Kebersihan juga penting karena ini banyak ini kan lumpur-lumpur gitu kan masih banyak jadinya kan butuh tenaga untuk membersihkan lingkungan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hingga saat ini berbagai pihak baru memberikan bantuan berupa makanan. Sebagian besar warga juga sudah tidak mengungsi di gedung Pamsimas yang sempat dijadikan pusat pengungsian.

"Tadi malam banyak yang mengungsi. Kalau yang bisa dihuni ya masih pada tidur di rumah atau pada numpang di tetangga," ungkapnya.

Salah satu warga bernama Ali Hidayati juga tampak membutuhkan bantuan untuk bersih-bersih. Ditemui di rumahnya, terlihat lantai di luar dan di dalam rumah masih banyak lumpur yang belum dibersihkan.

"Ini cuma keluarga, bantuan bersih-bersih belum ada," kata Ali.

Ini merupakan banjir kedua yang dialaminya akibat tanggul proyek normalisasi Kali Beringin yang belum selesai jebol. Meski sudah didatangi pihak kelurahan dan pemegang proyek normalisasi sungai, Hidayati belum tahu apa tindak lanjut yang nanti akan diberikan.

"Kelurahan survei terus langsung pulang, terus yang dari proyek juga datang survei-survei didata kerusakannya apa. Mau bilang apa, orang semua kulkas, lemari, beras itu nggak ada yang diselamatkan, motor itu sudah dibawa ke bengkel," ujarnya.

"Kerugiannya banyak, suruh ngitung-ngitung mumet," imbuhnya.




(rih/dil)


Hide Ads