Penampakan Terkini Lokasi Banjir di Mangkang Wetan Semarang

Penampakan Terkini Lokasi Banjir di Mangkang Wetan Semarang

Afzal Nur Iman - detikJateng
Senin, 07 Nov 2022 16:56 WIB
Kondisi terkini di RT 8/RW 7, Mangkang Wetan, Kota Semarang, usai diterjang banjir. Foto diambil Senin (7/11/2022).
Kondisi terkini di RT 8/RW 7, Mangkang Wetan, Kota Semarang, usai diterjang banjir. Foto diambil Senin (7/11/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Banjir menerjang Kelurahan Mangkang Wetan, Kota Semarang, gegara tanggul Kali Beringin jebol, Minggu (6/11). Warga terdampak berharap ada bantuan untuk bisa membersihkan lumpur-lumpur itu dari jalan dan rumah mereka.

Warga terdampak di RT 8/RW 7, Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, sudah resah dengan genangan lumpur yang masih ada di jalan-jalan.

Pantauan detikJateng di lokasi, Senin (7/11/2022) pukul 15.30 WIB, terlihat banjir sudah surut. Meski begitu, sejumlah jalan masih banyak yang tergenang lumpur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian warga nampak sedang melakukan aktivitas bersih-bersih di rumahnya. Terlihat banyak barang milik warga yang dikeluarkan di depan rumah yang terkena sinar matahari langsung.

Tanggul Kali Beringin yang jebol juga sudah mulai kembali ditumpuk dengan tanah. Terlihat ada dua ekskavator yang tengah bekerja untuk membendung sungai dengan tanah.

ADVERTISEMENT
Kondisi terkini di RT 8/RW 7, Mangkang Wetan, Kota Semarang, usai diterjang banjir. Foto diambil Senin (7/11/2022).Kondisi terkini di RT 8/RW 7, Mangkang Wetan, Kota Semarang, usai diterjang banjir. Foto diambil Senin (7/11/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng

Ketua RT 8, Nur Khafifah, menjelaskan bahwa tanggul yang jebol memang belum dipasang sheet pile atau beton. Berbeda dengan tanggul di kanan kirinya, tanggul yang jebol itu hanya berupa gundukan tanah hingga akhirnya amblas karena tak sanggup menahan debit air.

Tanggul tanah itu juga sempat jebol di bulan Oktober lalu, namun Nur menyebut dampak kali ini lebih besar. Di RT 8, ada 40 kepala keluarga (KK) yang hampir semuanya terdampak banjir.

"Ada 40 KK, ini pusat dari dampak banjir, RT 8/RW 7," kata Nur saat ditemui di depan rumahnya sore ini.

Memang tanggul itu merupakan proyek normalisasi sungai yang belum selesai. Ia berharap pengelola proyek ikut bertanggung jawab terkait dampak banjir yang menimpa warga.

"Kalau bisa sih proyeknya cepat diselesaikan, terus bendungannya cepat diselesaikan, ini kan masalahnya sudah musim penghujan," ujarnya.

"Ya ingin sih minta pertanggungjawaban dulu terutama buat warga RT 8 yang rumahnya rusak, terus seperti kayak isi rumah kaya elektronik-elektronik pada rusak, kan kasihan," sambungnya.




(rih/ahr)


Hide Ads