Pembongkaran rumah rusak akibat tanah gerak di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Brebes, terkendala cuaca. Medan yang terjal dan licin bila turun hujan menyulitkan relawan.
Seperti diketahui, tanah bergerak di Desa Sridadi membuat 185 rumah warga rusak. Kerusakan rumah warga terjadi di Dusun Karanganyar, Karanggondang dan Pengasinan. Kerusakan terparah berada di Dusun Karanganyar dengan total 57 rumah rusak berat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Nuhsy Mansur menjelaskan kondisi 57 rumah di Dusun Karanganyar kondisinya sangat parah. Bila tetap ditempati, lanjutnya, beresiko menimbulkan korban jiwa mengingat intensitas hujan masih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pergerakan tanah itu terjadi di tiga dusun Desa Sridadi. Cuma memang paling parah di Karanganyar, ada 57 rumah. Sekarang rumah rumah itu sedang dibongkar agar tidak dihuni karena berbahaya," ujar Nuhsy Mansur, kepada detikJateng, Senin (7/11/2022).
Karena itu, kata Nuhsy, khusus warga di dusun tersebut harus dipindahkan. Saat ini, para relawan dari berbagai unsur masih terus membongkar 57 rumah tersebut. Para penghuninya akan ditempatkan di hunian sementara atau huntara.
"Sampai hari ini masih melakukan pembongkaran. Relawan ini juga mengumpulkan material rumah yang masih bisa dipakai untuk dijadikan hunian sementara," ujar Nuhsy.
Para korban ini, lanjutnya, akan dicarikan tempat hunian tetap di lokasi aman dari pergerakan tanah. Selama proses itu, warga ditampung di huntara.
"Tim geologi dari Bandung hari ini sudah di lokasi. Mereka sedang mencarikan tanah yang aman untuk hunian tetap. Jika tempat sudah ditentukan, maka Pemkab akan membantu pembangunan rumah dengan menggalang bantuan dari berbagai pihak," ungkapnya.
Proses penanganan terhadap korban tanah bergerak ini, terkendala cuaca. Di areal tersebut intensitas hujan cukup tinggi sehingga menyulitkan kerja para relawan.
"Saat ini cuaca yang masih belum bersahabat. Kondisi medan cukup sulit dan jika turun hujan sewaktu waktu tanah akan terus bergerak. Kondisi jalan juga licin dan terjal," bebernya.
Dampak dari kondisi medan itu, proses pembongkaran rumah terhambat. Terutama untuk memindahkan material dari lokasi tanah bergerak ke lokasi huntara.
"Sekarang masih dalam tahap pembongkaran. Cuma tidak maksimal karena cuaca yang buruk. Jadi agak lama," pungkasnya.
![]() |
(aku/dil)