Jembatan sesek alias jembatan bambu Ngepung, Kecamatan Pasar Kliwon putus. Jembatan bambu ini putus usai diterjang air seiring naiknya debit air Bengawan Solo.
Jembatan sesek Ngepung ini menghubungkan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, dengan Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. Jembatan diketahui putus, Jumat (4/11) sekira pukul 19.30 WIB.
Dari pantauan detikJateng di lokasi, jembatan dari bambu itu terputus di tengah badan jembatan. Nampak sejumlah relawan tengah memperbaiki jembatan tersebut, pagi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jembatannya memang putus. Karena debit air Bengawan Solo naik, akibat hujan kemarin," kata Kepala Dusun (Kadus) 3 Desa Gadingan, Sariyanto kepada detikJateng, Sabtu (5/11/2022).
Akibatnya, jembatan sesek tersebut tidak dilewati untuk sementara waktu. Sebab perbaikan jembatan akan memerlukan banyak waktu.
Beruntung, tidak ada korban yang dilaporkan akibat kejadian tersebut. Karena jembatan sudah ditutup saat hujan mengguyur.
"Saat kejadian, jembatan sudah ditutup dari kemarin sore. Pokoknya selama mendung ataupun turun hujan, semua sesek harus sudah ditutup, untuk keselamatan pengguna jalan," ucapnya.
Hal ini mengakibatkan dua dari tiga jembatan sesek yang menghubungkan Solo dan Sukoharjo dalam kondisi rusak. Sebelumnya, jembatan sesek Mojo juga masih belum diperbaiki.
"Jembatan sesek Mojo memang dari beberapa waktu lalu rusak karena arus, tapi belum dibenahi lagi," ujarnya.
Selama debit sungai Bengawan Solo masih tinggi, dan cuaca masih turun hujan, jembatan sesek masih ditutup sementara. Pengendara bisa menggunakan jalur alternatif yang disarankan Dinas Perhubungan, yakni lewat Jembatan Bacem, atau Jembatan Jurug.
Jembatan sesek ini dibuat oleh warga sebagai alternatif akses warga selama perbaikan Jembatan Jurug Solo. Meski Pemkot Solo mengimbau warganya untuk tidak lewat jembatan sesek karena pertimbangan keamanan, jembatan sesek tetap ramai peminat karena dirasa mendekatkan akses warga.
(aku/aku)