Begal di Jalur Pendakian Gunung Merbabu Akhirnya Ditangkap

Begal di Jalur Pendakian Gunung Merbabu Akhirnya Ditangkap

Jarmaji - detikJateng
Jumat, 04 Nov 2022 15:44 WIB
Gunung Merbabu dipotret dari Boyolali, Sabtu (8/10/2022)
Gunung Merbabu dipotret dari Boyolali, Sabtu (8/10/2022) Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Masih ingat video viral yang menarasikan adanya begal di jalur pendakian Gunung Merbabu via Suwanting, Magelang? Pria terduga begal yang meresahkan para pendaki itu akhirnya ditangkap dan dibawa turun.

"Alhamdulillah, Kamis (3/11) kemarin teman-teman dari basecamp dan resort berhasil mengajak turun (pelaku)," kata Koordinator Perlindungan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Yulianto, dimintai konfirmasi Jumat (4/11/2022).

Yulianto menuturkan pihaknya langsung menelusuri di sekitar pos 3 jalur Suwanting Magelang usai mendapatkan laporan adanya begal. Pihaknya pun akhirnya menemukan terduga pelaku yang dinilai meresahkan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, petugas juga melakukan penelusuran identitas dan asal-usul pria tersebut. Kemudian pada Kamis (3/11) kemarin petugas bersama rombongan basecamp jalur Suwanting naik untuk menangkapnya.

"Kemarin ada sekitar 16 orang dari basecamp waktu subuh itu naik ke atas, ke Pos 3. Sampai di Pos 3 sekitar pukul 10.30 WIB. Kemudian dimediasi, diajak turun, mau, Kemudian dibawa turun, sampai basecamp sekitar pukul 12.00-an (WIB)," jelas Yulianto.

ADVERTISEMENT

Pria berinisial M yang berusia sekitar 30 tahun itu lalu dibawa ke kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah II Tlogowanan, Magelang. Sebab, banyak masyarakat yang kesal dan geram dengan kelakuan M di jalur pendakian Merbabu itu.

Petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu bersama masyarakat melakukan tindakan tegas membawa turun pelaku, karena kelakukannya sudah meresahkan pendaki.

Yulianto mengungkap M ini berkemah di sekitar Pos 3, sekitar 2 bulanan lamanya. Dia naik ke Pos 3 jalur Suwanting melalui jalur tidak resmi, yaitu melalui Tritis, Denokan, Wonolelo, Sawangan.

Selama berada di sekitar Pos 3 itu, M informasinya sering meminta logistik dan uang ke pendaki. Dia juga nekat mencuri sejumlah barang milik pendaki yang ditinggal naik ke puncak, bahkan tenda yang digunakan untuk pelaku berkemah disebut-sebut hasil dari mencuri milik pendaki.

"Itu kan sudah meresahkan juga, Suwanting jalur yang viral, jalur yang ramai (pendaki) saat ini. Kalau seperti ini kan juga berdampak ke pengelolaan di sana. Maka kemarin diinisiatif, kerja sama untuk menindaklanjuti (membawa turun pelaku)," imbuh Yulianto.

Selengkapnya tentang nasib M usai ditangkap petugas...

Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan jajaran Forkopimcam Sawangan terkait M. Pihaknya juga koordinasi dengan keluarga, kepala desa dan masyarakat tempat asal M.

Untuk diketahui, kedua orang tua M sudah berpisah. Ayah M di Pogalan, Pakis, Magelang sedangkan ibunya di Klakah, Selo, Boyolali. Hanya saja, kedua keluarga M itu juga sudah tak mau menerimanya.

"Akhirnya dia ngomong kalau mau ke Madiun saja, ke tempat temannya di Madiun yang punya usaha bengkel. M ini informasinya punya keahlian membengkel. Akhirnya oleh teman-teman difasilitasi ke Madiun," ujarnya.

"Rambutnya yang gondrong dipotong, dibelikan baju baru serta diantar ke Solo dan dibelikan tiket ke Madiun," pungkas Yulianto.

Halaman 2 dari 2
(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads