Sebuah video bernarasi adanya begal di Gunung Merbabu viral di media sosial. Video itu merekam adanya tenda warna putih dan di dalamnya ada seseorang yang disebutnya sebagai markas begal dan pencuri logistik di gunung Merbabu.
Video tersebut viral di media sosial Twitter. Diunggah oleh akun @pendakilawas dengan keterangan 'Begal di Merbabu kali ini beneran begal bukan monyet'.
Dilihat detikJateng hari ini pukul 18.20 WIB, unggahan itu sudah di-retweet 708 dan mendapatkan 2.519 suka. Video itu juga sudah ditonton ratusan kali. Video diunggah 13 Oktober 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di video tersebut memperlihatkan adanya sebuah tenda warna putih. Di video juga diberi keterangan, 'Inilah maskas begal dan pencuri logistik di gunung merbabu'. 'Selain logistik dia juga sering mencuri peralatan pendakian'. 'FLYSEET putih yang dia gunakan itu dia curi dari kemp area kami di saat kami sumit......'.
Di kolom komentar si pengunggah menjawab pertanyaan netizen yang menanyakan lokasinya, bahwa begal itu di jalur Suwanting. Diduga pelaku itu sembunyi di punggungan barat.
Saat dimintai konfirmasi soal video viral tersebut, Kepala TU Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Johan Setiawan, mengatakan sudah mendapatkan informasi tentang begal Merbabu di jalur Suwanting, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang itu.
"Ya lagi kita lakukan koordinasi ke kepolisian, laporan masyarakat dan informasi yang meresahkan. Tapi kita sudah mendapatkan identitasnya, kita sudah mengetahui modusnya," ujar Johan Setiawan, Jumat (14/10/2022).
Peristiwa dugaan begal yang menimpa pendaki Gunung Merbabu itu terjadi di jalur Suwanting, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Persisnya di sekitar Pos 3.
"Sementara kita mendapatkan laporan yang di Suwanting, di Pos 3," jelasnya.
Namun terduga pelaku nge-camp tidak di lokasi tersebut. Terduga pelaku juga hanya sendirian. Setelah mendapat informasi itu, pihak BTNGMb pun kemudian berkoordinasi dengan kepolisian setempat.
Dia mengaku belum mendapat laporan resmi dari pendaki yang menjadi korban. Namun baru sebatas informasi-informasi. Barang pendaki yang hilang apa saja, pihaknya belum mendapat laporan.
"Bahkan informasinya pun hanya minta, minta logistik. Kami menduga mungkin ada masalah kejiwaan," imbuh dia.
Dengan kejadian ini, pihaknya menyatakan akan melakukan evaluasi di jalur Suwanting.
"Pasti kita akan lakukan evaluasi. Ini sekarang kawan-kawan di Resort di Seksi sudah melakukan pendekatan, sudah melakukan pengumpulan bahan keterangan, informasi yang akurat dan valid untuk diambil langkah-langah selanjutnya," tegas Johan.
(rih/ahr)