Sempat Viral Begal Pendaki di Merbabu, Ini Tips Aman dari BTNGMb

Sempat Viral Begal Pendaki di Merbabu, Ini Tips Aman dari BTNGMb

Jarmaji - detikJateng
Senin, 17 Okt 2022 18:34 WIB
Gunung Merbabu dipotret dari Boyolali, Sabtu (8/10/2022)
Gunung Merbabu dipotret dari Boyolali, Sabtu (8/10/2022). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Video bernarasi adanya begal pendaki di Gunung Merbabu sempat viral di media sosial. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) membagikan sedikit tips aman melakukan pendakian.

Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan, mengatakan pihaknya sudah memilik SOP bagi pendaki yang hendak naik ke Gunung Merbabu. Antara lain saat naik pendaki harus rombongan minimal tiga orang.

"Mengapa tiga orang, untuk menghindari. Kalau sendirian itu risiko lebih besar," kata Johan, Senin (17/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian saat mendaki juga harus menggunakan jalur resmi. Jangan membuat jalur pintas. Pasalnya, pihaknya menduga pelaku terduga begal di Merbabu naik turunnya juga tidak melalui jalur resmi, tetapi bisa tembus ke jalur resmi.

Tips aman lainnya yaitu tidak meninggalkan barang-barang bawaannya saat ditinggal naik ke puncak. Bisa dengan salah satu teman pendaki tetap tinggal di tenda untuk menjaga tenda dan barang-barangnya.

ADVERTISEMENT

Johan mengungkap kebiasaan pendaki yang memang cukup berisiko, yaitu meninggalkan barang-barangnya di tenda dan ditinggal naik ke puncak.

"Biasanya para pendaki itu meninggalkan tenda berisi barang-barang, dia naik ke puncak. Di tenda itu barang-barangnya ditinggal. Sebaiknya harus ada yang menunggu," imbau dia.

Pihaknya juga mengimbau untuk pendaki yang mampu sebaiknya menggunakan jasa porter. Karena porter akan menjaga barang-barang pendaki ketika ditinggal naik sampai puncak.

"Kita memang mengharapkan memberdayakan masyarakat, menggunakan (jasa) porter kan salah fungsinya di sini, keamanannya. Dia bisa naik dengan enteng ke puncak, nggak perlu membawa barangnya, bisa meninggalkan di pos terdekat. Turun pun nanti makanan sudah siap. Kalau ada porter kan demikian. Barang juga aman. Jalurnya juga paham," jelas Johan.

Namun demikian, terkait penggunaan jasa porter ini pihaknya juga masih sebatas imbauan. Hal itu belum diwajibkan karena karena jasa porter juga cukup mahal. Sementara segmen pendaki Gunung Merbabu yang kebanyakan adalah anak sekolah, mahasiswa, dan masyarakat menengah ke bawah.

"Masih sebatas imbauan, belum mewajibkan karena segmen pasar kita (Gunung Merbabu) masih anak-anak sekolah, kuliah, itu yang masih mendominasi. Segmen menengah ke bawah juga sangat banyak. Cukup mahal untuk porter, tapi kalau memang mampu sangat berharap para pendaki kelompok terutama menggunakan porter, untuk keselamatan dan kenyamanannya," tandasnya.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads