Gawat! Korea Utara Hari Ini Tembakkan 23 Rudal!

Internasional

Gawat! Korea Utara Hari Ini Tembakkan 23 Rudal!

Tim detikNews - detikJateng
Rabu, 02 Nov 2022 19:44 WIB
A South Korean army soldier passes by a TV screen showing a file image of North Koreas missile launch during a news program at the Seoul Railway Station in Seoul, South Korea, Wednesday, Nov. 2, 2022. South Korea says it has issued an air raid alert for residents on an island off its eastern coast after North Korea fired a few missiles toward the sea. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Korut tembakkan rudal. Foto: (AP Photo/Ahn Young-joon)
Solo -

Situasi di Semenanjung Korea semakin memanas. Hari ini Korea Utara menembakkan 23 rudal.

Salah satu rudal bahkan mendarat di dekat perairan Korea Selatan. Hal ini membuat Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol murka dan menyebutnya sebagai invasi teritorial.

Satu rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan Korut melintasi Garis Batas Utara, perbatasan maritim de facto. Kondisi ini memicu imbauan bagi penduduk pulau Ulleungdo untuk berlindung di ruang bawah tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari detikNews yang melansir AFP, Rabu (2/11), militer Seoul mengatakan itu adalah "pertama kalinya sejak semenanjung Korea dibagi" pada akhir permusuhan Perang Korea pada tahun 1953, bahwa sebuah rudal Korea Utara telah mendarat begitu dekat dengan perairan teritorial Korea Selatan.

"Presiden Yoon menekankan hari ini bahwa provokasi Korea Utara adalah invasi teritorial dengan rudal," kata kantor Yoon dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

Militer Korsel mengatakan, salah satu rudal mendarat di perairan hanya 57 kilometer (35 mil) timur daratan. Mereka menyebut bahwa itu adalah insiden yang sangat langka dan tidak dapat ditoleransi.

Usai peluncuran rudal Korut itu, Presiden Yoon mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional, memerintahkan untuk dilakukannya tindakan cepat dan tegas sehingga Korea Utara membayar harga yang jelas atas provokasi tersebut

Dampak serangan tersebut juga membuat otoritas Korea Selatan pun menutup beberapa rute udara di atas Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang, menyarankan maskapai penerbangan lokal untuk mengambil jalan memutar untuk memastikan keselamatan penumpang.




(ahr/ams)


Hide Ads