Seorang pedagang tempe keripik di Pasar Kecamatan Sidoharjo Wonogiri mendapatkan uang palsu sebesar Rp 100 ribu dari pembelinya. Kejadian itu sempat terekam dan beredar di media sosial instagram.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJateng, pedagang itu merupakan warga Kecamatan Girimarto. Hal itu dibenarkan oleh Camat Girimarto, Yohanes Trisnadi Tulus.
"Yang bersangkutan itu pedagang di Pasar Sidoharjo. Saat pulang ke rumah tanya ke anaknya, ternyata itu uang palsu. Ia mendapatkan uang palsu itu dari pembeli di pasar," kata Trisnadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelola Pasar Sidoharjo, Siwi Putro, membenarkan kejadian itu. Pedagang yang tertipu uang palsu itu adalah Wakini. Ia bekerja sebagai penjual tempe keripik.
"Kejadiannya Sabtu (29/10) pagi, saat pasaran Pon. Memang saat itu di pasar ramai. Ini tadi saya klarifikasi ke pedagang kanan kirinya. Yang bersangkutan (Wakini) sudah pulang," kata dia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Siwi, saat menerima uang pembayaran tempe keripik, Wakini sempat akan menukar dengan pedagang di sekitarnya karena tidak punya kembalian. Namun para pedagang kebetulan juga tidak memiliki uang pecahan.
"Ketahuannya (jika uang itu palsu) di rumah. Infonya sampai di rumah baru sadar bahwa uang itu palsu. Uang palsu sebesar Rp 100 ribu. Kami belum bertemu langsung dengan yang bersangkutan, karena sudah pulang tadi. Besok kami mau menggali informasi lagi," ungkap dia.
Siwi mengatakan, pedagang biasanya bisa mengingat siapa yang bertransaksi menggunakan uang bernilai besar seperti Rp 50.000 atau Rp 100.000, sebab sangat jarang. Tapi pedagang di sekitar korban tidak mengetahui secara pasti karena kondisi pasar saat itu ramai.
"Kami akan memberikan imbauan kepada pedagang melalui media audio atau berkeliling setiap pasaran. Selain itu kami akan berkoordinasi dengan Polsek setempat terkait peredaran uang palsu itu. Biasanya anggota Polsek juga berkeliling, ini tadi sama Koramil," kata Siwi.
(dil/ahr)