Respons Teman SMA Jokowi Usai Gugatan Ijazah Dicabut

Respons Teman SMA Jokowi Usai Gugatan Ijazah Dicabut

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 29 Okt 2022 17:01 WIB
Teman Jokowi waktu SMA, saat konferensi pers di SMAN 6 Surakarta, Sabtu (29/10/2022).
Teman Jokowi waktu SMA, saat konferensi pers di SMAN 6 Surakarta, Sabtu (29/10/2022). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Gugatan dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), oleh Bambang Tri dicabut dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (27/10). Hal tersebut membuat teman SMA Jokowi di Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP), yang kini menjadi SMAN 6 Surakarta, senang.

Salah satu teman SMA Jokowi, Irjen Pol (purn) Drs Bambang Waskito mengatakan gugatan itu hanya lawakan semata. Karena pelaporan yang dilakukan Bambang Tri tanpa bukti yang kuat.

"Sebetulnya kita dalam hati ketawa, apalagi yang dilaporkan soal ijazah palsu. Orang itu yang melaporkan belum koordinasi dengan sekolah. Kalau secara gugatan, dia tidak memiliki legal standing, harusnya dia memiliki ijazah palsunya Pak Jokowi baru dilaporkan ke PN, dia kan nggak bawa," kata Bambang saat ditemui di SMAN 6 Surakarta, Sabtu (29/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan, sebelum gugatan dilayangkan, penggugat harusnya mencari data yang valid terlebih dahulu. Pencarian data tersebut bisa dari keterangan teman SMA Jokowi, maupun pihak sekolahan.

Pencarian data itu untuk memastikan apakah bukti yang dia punya sudah sesuai dengan data legal yang ada.

ADVERTISEMENT

"Tidak mungkinlah (Jokowi) bikin ijazah palsu gini, apalagi sekolahnya masih ada. Harusnya teman-temannya diundang, atau mungkin ngobrol dengan kepala sekolah, ada nggak nomor administrasinya dan lainnya," ujarnya.

Dia menilai pencabutan gugatan oleh Bambang Tri itu disebutnya membuat malu diri sendiri. Apalagi gugatan itu dicabut sebelum persidangan dimulai.

"Justru sebelum sidang, pihak sana mencabut gugatannya. Kalau orang Jawa bilang itu mundur isin (malu) lah," ucapnya.

Atas kejadian itu, teman-teman SMA Jokowi memilih menanggapinya dengan cara-cara intelektual, seperti dengan membuat klarifikasi. Mereka enggan terpancing emosi perihal isu-isu yang dilontarkan.

Mantan Kapolda Sulawesi Utara itu menuturkan, isu-isu tersebut akan terus dinaikkan. Bukan tidak mungkin isu seperti PKI juga akan dinaikkan lagi.

"Pak Jokowi ini memiliki kekuatan yang luar biasa, walaupun tahun 2024 berakhir. Tapi saya yakin beliau banyak diganggu-ganggu seperti itu, kalau bisa turun ya turun," kata dia.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Terpisah, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, lega atas pencabutan gugatan tersebut.

"Bagus. Aku ra melu-melu (saya tidak ikut-ikutan). Ra ngikuti beritane (tidak mengikuti beritanya)," kata Gibran.

Sebelumnya, pengacara menyebut Bambang Tri Mulyono telah mencabut gugatan terkait dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat pencabutan perkara tersebut disebut telah diterima Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Surat pencabutan perkara sudah diterima oleh Pengadilan per tanggal hari ini, 27 Oktober 2022 di PN Jakarta Pusat sekitar 14.30," ujar Kuasa Hukum Bambang Tri Mulyono, Ahmad Khozinudin, dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui akun YouTubenya, Kamis (27/10).

Ahmad menyebut penetapan Bambang Tri sebagai tersangka dan ditahan menjadi salah satu kendala. Dia mengatakan penahanan Bambang Tri akan berpengaruh pada proses pembuktian di persidangan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Adik Ipar Berharap Polemik Ijazah Palsu Jokowi Cepat Selesai"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads