Warga di Sragen Bisa Beli Rumdin untuk Ketua RT, Duitnya dari Mana?

Warga di Sragen Bisa Beli Rumdin untuk Ketua RT, Duitnya dari Mana?

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Kamis, 27 Okt 2022 18:42 WIB
Rumah dinas ketua RT 15 di Dukuh Parit, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Sragen.
Rumah dinas ketua RT 15 di Dukuh Parit, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Sragen. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sragen -

Warga di RT 15 Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Sragen mampu mengumpulkan kas untuk membeli rumah seharga Rp150 juta pada bulan Agustus 2022 lalu. Rumah tersebut sedianya digunakan sebagai rumah dinas RT.

Lalu dari mana uangnya?

Kepala Dusun (Kadus) II Desa Karangpelem, Suryo Hadi mengatakan, Desa Karangpelem dianugerahi kekayaan alam berupa sumber mata air. Banyak orang berdatangan mengambil sumber mata air tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka yang mengambil biasanya menggunakan mobil pikap, maupun truk tangki. Sehingga kas RT 15 memiliki pendapatan tambahan dari retribusi kendaraan pengangkut air yang melintas.

"Ambil airnya di RT 02, tapi kendaraan melewati RT 15 dan 16," katanya saat ditemui detikJateng di Balai Desa Karangpelem, Kamis (27/10/2022).

ADVERTISEMENT

Kendaraan pengangkut air itu biasanya memberikan uang secara sukarela, pada kotak uang yang telah disediakan di jalur mereka melintas. Besaran uang yang diberikan rata-rata Rp 3.000 per kendaraan.

"Itu dana sukarela. Warga tidak ada yang meminta, apalagi sampai mencegat gitu, tidak ada," ujarnya.

Selain itu, BUMDes Karangpelem juga memiliki kolam renang dengan memanfaatkan sumber mata air tersebut. Sebuah pabrik air minum kemasan juga berdiri di Desa Karangpelem.

Ketua RT 15, Joko Suyono (56) mengatakan, hasil dana itu kemudian dikelola warga untuk membangun kampung mereka.

"Kas kita dari retribusi air bersih. yang lewat, mereka memasukkan ke kotak Rp 3.000. Selama 35 hari kita dapat sekira Rp 6 juta," ujarnya.

Selain untuk membeli tanah, uang tersebut digunakan untuk membeli berbagai inventaris RT seperti meja, kursi, dan peralatan dapur apabila ada warga yang mempunyai hajat.

Rumah dinas RT itu berada di sebelah rumah Joko. Namun, Joko enggan menempati rumah dinasnya. Saat ini, bangunan tersebut digunakan untuk gudang meja dan kursi milik RT.

Joko menuturkan, dia sudah menjabat sebagai ketua RT 15 sejak tahun 2017 lalu. "Saya dapat honor dari Pemerintah Kabupaten Sragen sebesar Rp 350 ribu per bulan. Dan dari Desa juga dapat hasil sawah dari tanah bengkok," kata dia.

Dia berharap, kekayaan alam ini bisa dimanfaatkan warganya untuk membangun kampungnya.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads