Karyawan Puskesmas Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mendatangi kantor Dinas Kesehatan setempat, Kamis (27/10/2022). Mereka mengadukan Kepala Puskesmas Tonjong yang dianggap tidak transparan.
Ada 27 orang karyawan Puskesmas Tonjong yang mendatangi Dinas Kesehatan. Mewakili 70 orang karyawan, mereka meminta agar Kepala Puskesmas Tonjong, Sri Mulyani dicopot dari jabatannya.
Salah satu karyawan Puskesmas Tonjong, dr Rangga mengatakan kinerja kepala puskesmas kerap menimbulkan keresahan internal karena dinilai tidak transparan soal besaran insentif vaksin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika dibandingkan dengan insentif puskesmas lain sangat berbeda jauh. Informasi yang kami terima, rata-rata puskesmas lain mencapai Rp 10 juta, sementara di sini hanya menerima Rp 5 juta dan itu dibagi semua. Kemudian dalam pembagian honor tidak ada rinciannya," jelasnya.
Menurutnya, honor vaksin petugas Puskesmas Tonjong dinilai paling rendah dan tidak sebanding dengan beban kerjanya. Selama pandemi, honor vaksinasi baru diberikan pada tahun 2021, yaitu Rp 5 juta untuk semua karyawan.
"Baru kemarin, tahun 2021 dapat Rp 5 juta. Sampai sekarang belum ada lagi," tandas Rangga.
Selain dituding tidak transparan soal honor vaksin, gaya kepemimpinan Sri Mulyani juga dikeluhkan. "Sering meresahkan. Suka fitnah dan nuduh orang," imbuh Rangga.
Dikonfirmasi wartawan via telepon, Kepala Puskesmas Tonjong, Sri Mulyani, menampik tudingan anak buahnya.
"Hanya kesalahpahaman saja. Biasa, yang namanya dinamika kerja ada miskomunikasi dan kesalahpahaman yang seharusnya bisa duduk bersama," kata Sri.
Sri Mulyani mengaku saat ini sedang menunggu penyelesaian dari Dinas Kesehatan. "Saya sedang menunggu penyelesaian dari pimpinan. Kemarin ada pembinaan dari Kadinkes dan Inspektorat," ujar Sri.
Kepala Dinkes Brebes Ineke Tri Sulistyowati saat dimintai konfirmasi wartawan mengatakan, sebagai upaya penyelesaian masalah, pihaknya sudah melibatkan Inspektorat untuk melakukan pembinaan. Keluh kesah dan semua keresahan nakes puskesmas sudah ditampung dan sedang dibahas.
"Intinya, sampai sekarang masih dalam proses pembinaan internal secara menyeluruh. Sehingga apa yang menjadi curhatan nakes puskesmas dan Kapus (kepala puskesmas) akan dicarikan solusi terbaiknya," kata Ineka.
(dil/aku)