Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Citandui di Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap sempat menutup akses jalan nasional Jawa Tengah dan Jawa Barat. Laporan dari BPBD Cilacap hari ini air mulai berangsur surut.
"Tinggi muka air surut atau turun 10-50 cm, akses jalan dan jembatan untuk menuju ke arah Pangandaran atau sidareja sudah bisa dilewati kendaraan roda empat atau lebih walaupun masih terdapat genangan dengan tinggi muka air +/- 50cm," kata Kepala BPBD Cilacap Wijonardi, Kamis (27/10/2022).
Menurutnya penyebab jalan nasional tertutup air itu karena ada limpasan air dari Sungai Citandui. Salah satu penyebabnya kata dia, karena kondisi geografis jalan lebih rendah dari jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain curah hujan yang tinggi dua hari kemarin yang membuat debit air Sungai Citandui meningkat, jalan juga berbentuk cekungan atau mangkuk, sehingga apabila debit air tinggi otomatis akan meluap," ujarnya.
Sebelumnya dirinya menyebut, jalan nasional Sidareja menuju Pangandaran sepanjang sekitar 100 meter tepatnya di Jembatan Pelimpahan terendam Banjir. Tinggi banjir kemarin kata dia, sempat mencapai 100-130 cm.
"Kemarin arus lalu lintas sempat lumpuh, jalan tidak bisa dilewati dan menimbulkan kemacetan yang cukup panjang," tuturnya
Diberitakan kemarin, akibat genangan di jalan nasional itu, pengguna jalan tidak dapat melintas. Hal itu, menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas sepanjang 200 meter.
"Macet sepanjang 200 meter, disarankan pengguna jalan lewat jalur Menganti, lewat Kedungreja, nantinya masuk ke Kabupaten Ciamis," kata Kasi Humas Polresta Cilacap Iptu Gatot Tri Hartanto, Rabu (26/10).
Gatot menyebut, selain akses jalan, banjir juga menggenang di Dusun Cikadim, Desa Rawaapu, yang terletak di bantaran Sungai Citandui. Pihaknya mengaku telah mengerahkan sejumlah personel ke lokasi bencana.
"Tim gabungan telah langsung turun ke lokasi banjir untuk identifikasi kondisi setempat dan juga membawa bantuan bagi masyarakat terdampak banjir," tutur Gatot.
(sip/sip)